Bab 12Malam itu seperti mimpi buruk yang tak berujung. Villa tempat Revan membawaku terlalu sunyi untuk meminta tolong, dan terlalu jauh dari apa pun yang bisa menyelamatkanku.“Aku ingin ini,” ucap Revan dengan tatapan yang membuat darahku membeku. Tangannya merayap ke tubuhku dengan penuh klaim. Tak seperti kelembutan Kenara malam sebelumnya, sentuhan Revan dingin — seperti belati yang diselubungi api.Aku berusaha menepis, menjerit, mendorong tubuhnya. Tapi dia terlalu kuat. Cengkeramannya menekan kulitku, dan napasnya panas di leherku."Berhenti!" Aku berteriak, mataku panas menahan tangis dan amarah. Tapi Revan tak peduli. Ia seperti binatang yang terlepas dari kandang — tak mempan oleh kata-kata, tak paham rasa takut, tak kenal simpati.“Aku membayar mahal, Key,” ucapnya pelan, penuh ancaman. “Jangan buat aku menyesal.”Ia mendorongku ke sofa dengan paksa. Tubuhku membentur sandaran keras, membuat bahuku nyeri. Tanganku menggenggam ujung gaun, berusaha mempertahankannya, tapi R
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya