“Ouch!” Hailey meringis penuh simpati saat melihat Marco yang meringkuk kesakitan di lantai.Namun, detik berikutnya, suara tawa keras justru meluncur dari bibir gadis itu. “Rasanya … pasti sangat mantap,” ucapnya seraya mengacungkan kedua jempolnya dengan puas.Marco tidak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa mengangkat telunjuk gemetar di depan wajahnya, seolah hendak protes.Melihat mantan tunangannya dipermalukan begitu rupa, Sherin justru menyeringai sinis. Ia menyilangkan tangan di depan dada, menatap Marco dari atas dengan tatapan penuh superioritas.“Tidak perlu pamer urusan ranjang di depanku, Marco. Asal kamu tahu, suamiku jauh lebih hebat darimu,” sindirnya, dingin namun menusuk.Marco tertunduk. Kedua tangannya terkepal erat, urat di lehernya menegang. Harga dirinya sebagai pria jelas tercabik oleh penghinaan itu.Hailey yang awalnya masih tertawa mendadak melongo, lalu menoleh cepat pada Sherin. “Suami? Kamu beneran sudah menikah, Rin?”Sherin tidak menanggapi. Tatapan tajam
Last Updated : 2025-08-26 Read more