"Saya sudah menghabiskan delapan gelas. Sekarang … Anda harus menepati janji untuk membeli delapan botol minuman saya, Tuan,” ujar Sherin dengan suara yang terdengar serak. Tenggorokan Sherin terasa sangat panas, seperti terbakar. Wajahnya juga memerah padam. Kepalanya berat, tubuhnya goyah. Namun, gadis itu berusaha tetap berdiri tegap, menahan diri, dan tidak ingin memberi celah kepada Bernard untuk mengambil keuntungan darinya.Melihat kondisinya, Bernard menyeringai. Senyuman itu bukan sekadar ejekan, tetapi juga pertanda niat busuk yang ia sembunyikan. Dengan langkah santai, ia bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Sherin. Tatapannya liar, seolah sedang menikmati ketakutan yang terpancar dari sorot mata di balik topeng kucing yang dikenakan gadis itu.“Tentu saja, Sayang. Saya adalah orang yang selalu menepati janji. Tapi, sebelum itu ….”Ucapan Bernard terhenti. Dengan lancang ia merangkul pinggang Sherin, lalu meremas bokongnya.Sherin tersentak. Refleks, ia menyiramka
Last Updated : 2025-09-04 Read more