Sherin mendecak sinis. Kedua tangannya menyilang di depan dadanya, matanya menyoroti pria itu dengan tajam. “Kamu pikir aku sebodoh itu?”Mereka hampir bersuara bersamaan. Arnold terkekeh kecil, sementara mata Sherin membulat karena kaget.“Paman!” pekik Sherin, kesal.Arnold pun berdeham pelan, menghentikan tawanya. Ia sudah menduga jawaban itu akan meluncur dari bibir istrinya tersebut, tetapi menggoda gadis itu benar-benar menyenangkan hatinya.“Menyebalkan!” Gadis itu memanyunkan bibirnya, masam.Arnold spontan mengulurkan tangan dan mencubit pipinya.Sherin terperanjat, wajahnya makin memerah. “A-auch! Sakit, Paman!” serunya, langsung menepis tangan besar itu.Arnold terkekeh kecil. Namun, tatapan nakalnya perlahan melembut, lalu pria itu bergumam rendah, “Dasar kucing bodoh, aku benar-benar bingung … bagaimana kamu bisa bertahan hidup sampai sebesar ini? Apa selama ini kamu selalu percaya begitu saja dengan ucapan orang asing, hm?”Sherin melotot, separuh malu separuh tersinggun
Last Updated : 2025-09-20 Read more