Leah mengusap lembut rambut Valesco, jarinya menelusuri helaian gelap yang mulai berantakan. Suaminya itu tertidur di pangkuannya, napasnya yang berat dan teratur membuat dada Leah terasa sesak—antara lega dan sedih.Valesco yang keras, emosional dan tak tersentuh kini terlihat rapuh dalam diamnya. Dalam pelukan Leah, dia seperti anak kecil yang menemukan tempat berlindung sementara dari badai batinnya yang tak kunjung reda.Leah tahu, di balik sikap dingin dan kecamuk emosi itu, ada jiwa yang sangat terluka dan butuh disembuhkan. Ia menunduk, mencium pelipis Valesco dengan lembut, seolah ingin mengirimkan kekuatan tanpa harus berkata-kata.“Kuharap kau bisa temukan kedamaian, meski aku hanya sesaat di sini” bisik Leah dalam hati, menahan perasaannya yang hendak menarik logika berpikirnya.Hampir 4 jam Valesco tidur dipangkuan Leah. Barulah sekitar pukul dua dini hari, mata keabuannya perlahan terbuka. Kepala terasa berat, berdenyut saki
Last Updated : 2025-07-20 Read more