"Percepat langkah! Tuan Besar tidak suka menunggu!"Karavan itu perlahan memasuki celah, sebuah prosesi kematian yang bergerak lambat. Di barisan depan, puluhan penjaga berjubah hitam berjalan dengan langkah yang teratur dan waspada. Di dada zirah kulit mereka, tersemat sebuah lambang yang aneh—sebuah mata merah tunggal yang seolah menatap ke dalam jiwa, tanpa kelopak. Aura mereka dingin, seragam, dan mematikan.Di belakang mereka, menyusul tiga buah kereta berjeruji besi yang sangat besar. Roda-rodanya yang terbuat dari logam padat berderak ngeri di atas tanah berbatu, ditarik oleh binatang-binatang reptil lapis baja yang mendengus berat, uap panas keluar dari lubang hidung mereka. Dan di dalam kereta-kereta itulah persembahan itu berada.“Kalian akan merasakannya.”Dari tempat persembunyiannya di puncak tebing, Rayden mengamati dalam diam. Melalui jeruji besi yang tebal, ia bisa melihat mereka: belasan pemuda dan pemudi, mungkin berusia antara delapan belas hingga dua puluh lima tah
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-08-13 อ่านเพิ่มเติม