“Aku mau bertahan sama kamu, Mas… tapi ada satu syarat,” ucap Gendis sambil menatap Rain, mencoba menenangkan napasnya yang memburu. “Apa?” tanya Rain, suaranya terdengar berat. “Izinkan aku pulang pagi nanti,” ucap Gendis, jemarinya perlahan menyentuh dada bidang Rain dengan sentuhan ragu namun penuh kelembutan. “No…” ucap Rain sambil menggeleng pelan, menyingkirkan tangan Gendis dari tubuhnya, seolah enggan kehilangan hangatnya. “Mas, please…” pinta Gendis, langkahnya maju lagi, mendekat seperti tak mau ada jarak di antara mereka. “No. I said no… artinya no,” ucap Rain tegas sambil menggeleng, tangannya berkacak pinggang, lalu duduk bersandar di sofa, mengusap wajahnya dengan gerakan lelah namun tetap penuh gejolak. “Mas, tolong… aku mau semua selesai dengan baik. Aku mau tenang hidup sama kamu,” ucap Gendis, berdiri di hadapan Rain, lalu memeluk leher pria itu sambil menundukkan kepala, membiarkan beban tubuhnya jatuh di perut Rain. “Sayang… saya nggak mau,” ucap Rain, memel
Last Updated : 2025-08-13 Read more