Lucien seketika bangkit dari kursinya, gusar. "Kau jangan mengada-ada, Meix. Nyonya Anastasia meninggal karena overdosis obat penenang," sangkalanya, suaranya sedikit meninggi.Meix mengangguk tenang. Senyum dinginnya terukir, meluluhkan keberanian Lucien. "Ah... Benarkah? Kalau begitu, kenapa kau terlihat gusar?" Bibirnya terangkat sebelah, seperti ada kata-kata yang sengaja disimpan hanya untuk membuat Lucien merasa kecil. "Santailah... Aku hanya sedikit ingin tahu cerita Elena. Bukankah... Kau adalah kakaknya?"Napas Lucien memburu, dada naik-turun cepat. Tangannya mengepal erat, tapi jemarinya bergetar halus, seolah kekuatan dan ketakutan berebut kendali di dalam dirinya.Melihat ekspresi Lucien, Meix menyeringai penuh kemenangan. Ia menuang alkohol ke gelas Lucien, lalu berdiri berhadapan dengannya. "Minumlah!" ucapnya, sorot matanya dingin penuh tantangan.Ia memberikan gelas itu pada Lucien, lalu menawarkan tos. "Cers... Ini untuk per
Huling Na-update : 2025-08-12 Magbasa pa