"Ada rindu yang tak terucapkan, tersembunyi di balik kekakuan dan jarak. Kadang, justru hal paling tak terduga yang membuka celah, mempertemukan dua dunia yang berbeda." *** Setelah insiden di taman, Elaria merasa sedikit... aneh. Bukan karena Kaelion melihatnya tertidur, tetapi karena ia tidak bereaksi sama sekali. Tidak ada teguran, tidak ada cibiran. Hanya tatapan yang tak bisa ia artikan. "Dia aneh," gumam Elaria pada dirinya sendiri, saat menyisir rambutnya. "Semakin aku mencoba mengerti pria itu, semakin aku bingung." Kehidupan bangsawan semakin terasa membosankan. Elaria merasa seperti boneka yang dipajang, bukan manusia yang hidup. Setiap hari diisi dengan etiket kaku, jamuan hampa, dan percakapan yang tak berarti. "Aku merindukan kue labu buatan kepala koki lamaku," Elaria menghela napas saat makan siang. "Yang lembut, dengan taburan kayu manis yang melimpah. Ah, surga d
Terakhir Diperbarui : 2025-08-13 Baca selengkapnya