“Aaargh!”Di dalam kamar mandi, terdengar suara teriakkan kesakitan. Suara itu berulang-ulang hingga beberapa kali.“Sakit, kenapa sulit sekali dilepas? Kalau sampai Asri tahu, bisa kacau urusannya,” gumam Debi.Dengan menggunakan sabun sebagai pelumas, Debi membuka paksa cincin yang tersemat di jari manisnya.“Kenapa, Mbak?” Asri tiba-tiba muncul di belakang Debi. Membuat wanita itu kesal karena kecerobohannya sendiri. Debi lupa menutup pintu kamar mandi.Dengan cepat Debi membalikkan badan menghadap Asri dan menyembunyikan tangannya ke belakang tubuh.“Kamu kenapa main masuk?” tanya Debi.Asri mengernyitkan keningnya, menatap heran ke arah wajah Debi yang terlihat panik.“Coba ulangi lagi pertanyaannya,” pinta Asri.Seketika Debi merasa gugup, bisa-bisanya ia bertanya seperti itu kepada Asri.“Ah, em … maaf aku lupa kalau rumah ini rumah kamu,” sahut Debi.Asri masih bergeming di tempat. Belum berniat berpindah dari tempatnya berdiri.“Kamu belum jawab pertanyaanku, Mbak. Kenapa ka
Last Updated : 2025-08-04 Read more