Beberapa detik berada dalam rangkulan Mas Devan yang baik, aku nyaris saja tak sadar menumpahkan sedih di bahu suami orang, aku yang sadar langsung gelagapan dan melepaskan diri. Dadaku berdebar selagi aku mundur dan dalam benakku menyesali mengapa aku sempat merasa nyaman beberapa saat tadi."Ma-maaf, Mas, saya tidak sengaja," ungkapku pelan, aku merasa sangat malu di depan pria berbaju lengan panjang itu."Tidak apa. Saya paham bahwa hati yang sedih memerlukan tempat untuk melabuhkan diri, jika kamu sudah sedikit lega, mari kita bicara," ujarnya."Maaf, Mas, saya mau pulang," ucapku sopan, aku menolak halus dan beranjak pergi."Kamu tidak ingin masuk ke dalam dan menyelesaikan semua ini? Saya akan membelamu," ujarnya lembut."Enggak, Mas, ibu sudah merajuk ....""Ibu yang sudah tua berubah jadi anak kecil dan sebagai anak kita harus memakluminya, Dek," sambungnya lagi."Ibu, tidak terkesan dengan saya Mas," jawabku lirih."Itu karena Dirga anak bungsu, dia yang paling habiskan wak
Last Updated : 2025-08-13 Read more