“Om … lebih … jangan berhenti ….”Rayhan menuruti, jemarinya bergerak semakin cepat, semakin dalam. Bersamaan dengan itu, ia terus mencumbu leher dan dada Alesha, membuat tubuhnya gemetar tanpa kendali.Tak lama, Alesha meledak dalam erangan panjang. Kakinya bergetar, tangannya mencengkeram bahu Rayhan kuat-kuat. Tubuhnya jatuh lemas, tapi Rayhan menahannya dengan sigap.“Bagus sekali … cantik sekali saat kamu menyerah begini,” bisiknya di telinga Alesha.Belum sempat Alesha benar-benar pulih, Rayhan mengangkat tubuhnya. Ia mendekap pinggang ramping itu, membawa Alesha ke sofa ruang tamu. Gadis itu diletakkan perlahan, tapi sebelum sempat bernapas lega, Rayhan sudah menindihnya lagi, ciuman kembali melahap bibirnya.Kali ini lebih dalam, lebih liar.Celana Rayhan melorot dengan mudah, dan ketika tubuhnya menyatu dengan tubuh Alesha, ruangan itu penuh dengan suara napas, desahan, dan hentakan.Alesha melengkung, matanya berkaca, tubuhnya menerima semua dengan pasrah bercampur keinginan
Huling Na-update : 2025-10-04 Magbasa pa