Ketukan lembut terdengar di pintu kayu yang menjulang setinggi hampir setara dengan atap. Kyora sontak tersentak, reflek ingin berdiri, seperti kebiasaannya membukakan pintu, namun Ludovic menahan pergelangan tangannya.“Diam di situ. Jangan kemana-mana,” bisiknya pelan tapi pasti.Lelaki itu bangkit, lalu berjalan santai menuju nakas dan menekan tombol pada sebuah benda kecil mirip remote, pintu terbuka otomatis, memperlihatkan seorang pelayan wanita berseragam hitam putih berdiri sopan, diikuti dua pria muda yang membawa nampan-nampan besar bertutup beludru.Di belakang mereka, sosok tinggi berjubah putih Chef Antonie sendiri menunduk hormat.“Selamat pagi, Tuan." ucapnya sopan. “Sesuai permintaan, kami membawa pilihan sarapan terbaik dari dapur utama. Dari Prancis, Italia, Swiss, hingga sajian fusion Asia-Eropa. Kami berharap sang Nyonya berkenan.”Ludovic menoleh sekilas ke arah Kyora yang masih duduk di sofa dengan handuk di pangkuannya dan kimono tipis membalut tubuh. Sorot mata
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya