Tanisha kembali terbangun untuk kesekian kalinya malam itu. Bukan karena mimpi buruk, bukan pula karena mual, tapi karena dadanya terasa penuh. Ada sesuatu di dalam dirinya yang gelisah — sesuatu yang tidak menemukan tempat untuk beristirahat.Kamar di rumah aman itu sunyi. Terlalu sunyi. Bahkan kipas langit-langit terdengar seperti berputar pelan untuk sengaja menegaskan kesepian.Tanisha duduk, memeluk lutut, dan menatap jam digital kecil di samping ranjang. 03.18 AM.Belum masuk pagi. Tapi malam sudah terasa terlalu panjang.Ia turun dari kasur perlahan, memasuki kamar mandi. Air mengalir ke wastafel, ia basuh wajah. Saat menatap cermin, ia melihat pantulan seseorang yang tidak ia kenal:mata sembab, kulit pucat, bibir kering.Ia menelan ludah. “Aku kenapa jadi begini…” gumamnya parau.Begitu keluar dari kamar mandi, ia mendengar langkah pelan di luar. Tanisha membuka pintu kamar. Ruang tengah gelap, tapi lampu dari dapur
Last Updated : 2025-12-23 Read more