“Kondisinya masih kritis, Tuan. Tadi sempat terjadi henti jantung,” lapor seseorang yang Arga perintahkan berjaga di rumah sakit, lewat sambungan telepon.Arga yang sedari tadi duduk di kursi kerjanya mendadak terdiam. Jemarinya yang menggenggam ponsel menegang, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. “Bagaimana bisa?” tanyanya pelan, suaranya nyaris bergetar tapi tetap berusaha tenang.“Saya juga belum tahu detailnya, Dokter masih di ruang ICU. Tapi kondisinya belum stabil.”Arga menutup matanya sejenak, menahan tarikan napas berat. Ia tahu, ini bisa jadi kesempatan terakhir, atau penyesalan seumur hidup jika ia terlambat.“Terus pantau. Aku akan segera kesana.”Begitu panggilan berakhir, Arga terdiam sejenak. Suara di seberang sana seolah bergema di kepalanya, mengguncang setiap detak tenangnya. Tanpa pikir panjang, ia meraih jas yang tersampir di sandaran kursi kerjanya dan menyampirkannya ke lengan.Dalam hati, ia bergumam pelan.“Semoga belum terlambat...”Ia tahu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-30 Baca selengkapnya