Orang yang hidup dalam kegelapan selalu merindukan secercah cahaya, meskipun hanya sekilas, cukup untuk hangatkan hati. Waktu itu, saat menatap Indra berdiri di tengah cahaya, Puspa teringat, dulu ia pun sama seperti itu. Indra memiringkan pandangannya, menatap sinis, “Baru tahu, ternyata kamu punya mimpi jadi pahlawan?”Puspa menangkap nada mengejek itu. “Karena kamu memang nggak pernah berusaha mengenalku.”Setelah menjawab, ia langsung melangkah pergi. Malam itu, makan malam keluarga berakhir. Setiap orang kembali naik mobilnya, meninggalkan rumah tua Keluarga Wijaya. Setelah pertemuan itu, Indra segera berangkat dinas luar kota. Dan selama ia pergi, Puspa pun sibuk bereskan pekerjaan dan urus proses pengunduran dirinya. Jika nggak ada kendala, akhir bulan ini ia akan resmi keluar dari perusahaan. Namun, di tengah kesibukan itu, telepon dari Joko kembali datang. Ia terdengar nggak sabar, “Kamu ini kenapa sih? Urusan yang aku minta, sampai sekarang kok belum beres?!”Puspa menc
Baca selengkapnya