Puspa pun milih untuk pura-pura nggak lihat apa pun. Saat mereka berpapasan, Indra akhirnya buka mulut, “Mau ke mana?”Puspa menatapnya dengan sorot mata penuh sindiran. “Kasih kalian ruang.” Bukankah itu tujuan utamanya? Tanpa menunggu jawaban, ia berbalik dan pergi, tegak, dingin, tanpa menoleh lagi. Indra hanya diam menatap punggung yang semakin menjauh, bibirnya bergerak seolah ingin bicara, tapi akhirnya ia memilih bungkam. Sebelum perceraian resmi disahkan, Puspa memang nggak niat mempermalukan siapa pun di depan umum. Tapi Indra justru secara terang-terangan bawa wanita lain ke rumah, dan itu membuatnya nggak sudi menjadi pengecut lagi. Sekali lagi, ia milih keluar dari rumah itu. Tindakan Indra yang terang-terangan ini nggak luput dari perhatian keluarga besar Wijaya. Para tetua pun memanggil mereka untuk bicara. Sebelum bertemu Kakeknya Indra, Budi Wijaya, Puspa lebih dulu berpapasan dengan ibu mertua, Endah. Begitu bertemu, Endah langsung melontarkan amarahnya, “Seba
Baca selengkapnya