"Humm?" Kaysan berdehem, menatap istrinya dengan sebelah alis terangkat. Gaia mengedikkan pundak, "bukan apa-apa," jawab Gaia cepat. "Humm." Kaysan kembali berdehem, memindahkan istrinya dari pangkuannya ke atas ranjang. Dia membaringkan Gaia, lalu menyelimuti perempuan itu. "Jangan pernah meminta cerai lagi, karena itu melukaiku," ucap Kaysan serak dan berat, mengusap surai istrinya dengan penuh kasih sayang. Gaia menganggukkan kepala, memilih patuh karena tak ingin diamuk oleh suaminya lagi. "Sekarang beristirahat," titah Kaysan. Kembali Gaia menganggukkan kepala. Namun, saat pria itu ingin pergi Gaia buru-buru menghentikannya. "Mas Kaysan ingin kemana?" tanya Gaia, buru-buru duduk sambil mencegat pergelangan tangan Kaysan. Kaysan menoleh ke arah istrinya, menatap pergelangan tangannya yang digenggam oleh tangan mungil Gaia. Kemudian dia kembali menatap tepat ke arah manik indah sang istri. "Ingin mengembalikan pengering rambut, Ai," jawab Kaysan lembut, suaranya serak
Last Updated : 2025-09-04 Read more