Melihat perempuan itu memeluk Kaysan, Gaia reflek meletakkan tangan di dada. Entah kenapa dadanya sesak dan panas melihat itu. Apa dia cemburu? 'Hais, baru dua hari jadi istrinya, tapi aku udah cemburu begini. Ck, ini tidak baik. Oke, kamu bersikap biasa saja, Gaia.' batin Gaia, reflek menjauhkan tangan dari dada akan tetapi matanya sama sekali tak lepas dari Kaysan dan perempuan yang masih memeluk suaminya. Kaysan mendorong Miliana, sepupunya yang saat ini tengah memeluknya. "Jaga sikapmu, Miliana," tegur Kaysan dingin. "Kenapa, Kak? Apa-" Miliana menjeda sebentar, tiba-tiba menoleh ke arah Gaia berdiri, "Kakak takut Gaia cemburu? Tenang saja, Kak, Gaia tidak akan cemburu. Kita hanya sepupu dan lagipula … Gaia tidak mencintaimu," lanjut Miliana, berkata cukup pelan di akhir kalimat. Namun, walau begitu Gaia yang masih diam di tempat, bisa mendengar ucapan Miliana tersebut. Kaysan mengepalkan tangan, marah dan tersinggung oleh perkataan Miliana–pada akhir kalimat. Namun,
Zuletzt aktualisiert : 2025-08-22 Mehr lesen