Klara menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Ti-tidak juga!” ucapnya terbata, seolah kalimat itu meluncur hanya untuk menyelamatkan dirinya dari jebakan tatapan Adrian.“Kalau begitu, katakan padaku dengan benar,” bisik Adrian dengan suara berat, nadanya rendah namun begitu menekan, membuat udara di sekitar mereka terasa sesak.Klara berdiri kaku. Raut wajahnya merona merah, bukan hanya karena malu, tapi juga karena jantungnya yang berdebar terlalu kencang.Napasnya pendek-pendek, dada naik-turun cepat, seolah tubuhnya tidak mampu menampung gejolak emosi yang sedang meluap. Dia tidak tahu harus bagaimana.Lidahnya kelu, suara tercekat di tenggorokan. Ingin menjawab, tapi tak ada kata yang sanggup keluar. Ingin melawan, namun tubuhnya justru terpaku di tempat, tak bisa digerakkan.Adrian menatapnya tanpa berkedip. Mata kelamnya menusuk tajam, menembus pertahanan Klara yang rapuh.Sorot itu seakan menyelam jauh ke dalam jiwanya, mengungkap ketakutan, kebimbangan, sekaligus keinginan yan
Last Updated : 2025-09-24 Read more