“Diana?”“Maaf, Anda siapa?” Wanita itu menoleh pada Damar, dia memicingkan matanya dan menatap tak suka. “Saya bukan Diana! Saya Raya!”Salah dengan perkiraannya, Damar membungkuk dan meminta maaf. “Maaf, saya kira Anda Diana. Sekali lagi, saya minta maaf.”Begitu wanita itu berlalu, Damar membalikkan badan. Dia tak langsung berjalan sebab Carol sudah ada di depan matanya.Sorot mata Caroline berubah sendu. Seolah dalam nanar tatapan itu tersirat pertanyaan, “Siapa Diana, Mas?”****Di tempat lain.Diana melakukan tugasnya dengan baik. Benar yang dikatakan semua orang, jika perasaan yang baik maka akan ada dampak positif pula. Terasa damai dan juga lebih menenteramkan.“Makan dulu, Di.” Leni, seorang teman Diana mengajak wanita muda itu untuk makan siang.“Iya, Mbak. Sebentar, ini masih beresin meja dulu.”Diana mengangguk. Karena ini hari Sabtu, toko ini cukup ramai sejak pagi sehingga Diana hampir kewalaha
Terakhir Diperbarui : 2025-08-26 Baca selengkapnya