“Ibu, aku tadi beli banyak makanan!” seru bocah kecil dengan kuncir 2 tersebut. Ia berlari ke arah Diana sambil menenteng aneka paper bag berisi makanan.“Oh, ya?” tanya Diana. Dengan penuh kecanggungan, sekali dia menatap Damar yang sedang santai memainkan ponsel di ruang tamu sana.“Iya. Tuan ini juga beliin aku pakaian yang bagus, loh. Banyak banget. Katanya, aku harus panggil beliau dengan sebutan Ayah. Apa dia memang ayahku, Bu?” adu Shanum kepada ibunya.“Hm, begitulah.”“Yeay! Aku punya ayah! Yeay, Yeay, Yeay, Yeay!” Shanum belum selesai berbicara, dia melanjutkan lagi. “Oh iya, tadi aku juga bertemu dengan Oma.”Deg!“Om— Oma?”“Iya. Katanya ibunya dari ayahku. Memangnya ayahku yang mana, Bu? Kalau nenek aku, artinya nenek ibu mertuanya Ibu. Itu benar, ‘kan?” tanya Shanum dengan polos nya.Diana hanya mendesah pasrah. Dia menyorot tajam pada Damar dengan sedikit tatapan marah. Berani beraninya laki laki itu langsung memperkenalkan Shanum
Last Updated : 2025-08-30 Read more