“Umph… pelan-pelan…” Napas Lyra bergetar, tubuhnya menegang ketika pinggangnya ditarik semakin rapat. Ranjang hotel itu berderit pelan di bawah gerakan mereka. Lelaki muda yang bersamanya mendekatkan bibir ke telinganya, suaranya rendah, penuh godaan. Bagi mahasiswa Lyvard University, nama LYRA VELISTA tak lagi asing. Di usia baru 27 tahun, ia sudah menyandang gelar profesor termuda. Perfeksionis, cerdas, sekaligus dingin di kelas—itulah kesan yang menempel pada dirinya. Tak ada yang menyangka, malam ini ia terperangkap dalam situasi paling memalukan sepanjang hidupnya. “Sempit, Bu…” bisik si lelaki muda berparas tampan. Lyra menahan desah. Tubuhnya terasa panas, terlalu panas, seolah api menjilat dari dalam kulit. Di balik kepalanya yang separuh sadar, ia tahu—ini salah. Sangat salah. Lelaki yang menindihnya bukan tunangannya. “Umph… masukin aja…” suaranya parau, tubuhnya menyerah. Namun, otaknya tak bisa lagi memberi perintah yang benar. Seingatnya, beberapa jam lalu,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-18 Baca selengkapnya