Pagi itu, war room berbau kertas baru dan tinta spidol. Di dinding, papan gabus yang semalam dibawa dari apartemen sewaan berdiri seperti saksi—benang merah masih menautkan foto-foto Naya–Arga, potongan memo rapat, dan catatan tulisan tangan bertajuk 02.00 runner.sh. Naya mengambil kursi lipat dan menaruhnya di depan meja lipat yang dipenuhi tumpukan kecil: struk kurir, label pengiriman, dan cetakan dari e-commerce yang didapat Legal lewat permintaan data darurat ke platform.“Metode kita sama,” katanya kepada tim. “Jangan sisakan lubang. Kita susun potongan seperti puzzel, satu sisi untuk perangkat kamera, satu sisi untuk perangkat jaringan.” Inez menyodorkan map tebal berlabel Perangkat Optik. Di dalamnya: faktur pembelian tripod mini, holder ponsel dengan clamp logam, dan remote shutter. Nomor pesanan tidak berurutan, namun alamat pengiriman seragam: sebuah coworking space di daerah Sudirman, penerima bernama R. Daro—nama yang setelah diperiksa KTP-nya tidak cocok dengan
Last Updated : 2025-10-12 Read more