Pelukan Nenek Rong Xi masih erat, tak mau lepas, bagai akar yang mencengkeram kuat-kuat tanah. Bai Xiang, meski sedikit kikuk, tidak berani menarik diri. Rasanya seperti merusak sebuah momen yang terlalu rapuh dan berharga. Seorang dayang muda, wajahnya penuh dengan beban, mendekati Wen Mei dan berbisik pelan, namun masih terdengar oleh Bai Xiang, "Beberapa hari terakhir, Nyonya Besar terus bermimpi bahwa Putri Yuan Xi akan pulang. Itulah sebabnya setiap pagi, beliau berdandan dengan sangat cantik, seolah-olah benar-benar menantikan kepulangan putrinya." Dayang itu kemudian menambahkan dengan suara semakin lirih, "Kadang beliau duduk di depan cermin selama berjam-jam, menyisir rambutnya sambil menyanyikan lagu pengantar tidur yang dulu sering dinyanyikan untuk Putri Yuan Xi."Mendengar itu, hati Bai Xiang semakin terenyuh. Ia menatap Nenek Rong Xi yang wajahnya berseri-seri, penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. "Ibu," bisiknya lembut, suaranya serak oleh emosi yang tak terdu
Last Updated : 2025-10-16 Read more