Seisi ruangan mendadak sunyi sepi setelah mendengar kata-kata terakhir Nenek. Suara serak dan lirihnya justru terdengar lantang di telinga semua orang. Raga sendiri mengerjapkan mata sampai beberapa kali guna memproses semua yang terjadi. Bagaimana mungkin Nenek bisa berpikir demikian jika tidak ada yang memberitahu?“Raga, kamu akan menikah dengan kekasihmu, kan?” tanya Nenek dengan suara pelan dan terdengar agak melemah. Pertanyaan itu kembali membungkam Raga. Hanya menatap terkejut Nenek yang terlanjur berbahagia dengan pikirannya sendiri. Saat pandangan Nenek beralih ke Shea, gadis itu sempat menundukkan kepala. Dengan pipi yang memanas, darahnya berdesir ke seluruh tubuh. “Mamah,” Maya menghampiri Nenek, menggenggam tangan Ibunya dengan erat. “Mamah salah paham, ini ….” “Maya, lihatlah!” Nenek memotong ucapan Maya dengan menatap kagum wajah Shea. “Betapa cantik wajah calon pengantin putramu.”“Tapi Shea bukan pacar Raga, Mah!” tegur Maya. “Aku tahu,” timpal Nenek, “Aku tahu k
Last Updated : 2025-10-01 Read more