All Chapters of Aku bukan Alea: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

ii

*** Alea baru saja turun dari mobil ketika ibunya bergegas keluar dari rumah dengan wajah kesal. "Alea! Kamu dari mana aja sih? Mama kan udah bilang, habis sekolah langsung pulang!" serunya sambil menghampiri putrinya. Alea baru sempat membuka mulut untuk menjawab, ketika pintu mobil di sisi pengemudi terbuka. Keenan keluar dengan tenang, membuat sang ibu refleks tertegun. "Maaf, Tante" ujar Keenan sopan. "Tadi saya yang ajak Alea keluar sebentar" Nada ibunya langsung berubah, dari kesal menjadi jauh lebih lembut. "Oh… Keenan toh. Kenapa gak bilang kalau pergi sama Keenan, Nak?" katanya sambil menatap Alea dengan nada setengah lega, setengah geli. Alea hanya tersenyum kikuk, merasa situasi berubah terlalu cepat untuk diikuti. "Maaf, Ma… tadi mendadak soalnya" kata Alea pelan, mencoba meredakan nada ibunya yang masih terdengar kesal. Ibunya menghela napas, lalu menoleh pada Keenan dengan senyum ramah. "Nak Keenan, ayo masuk dulu. Minum teh sebentar, ya?" Keena

Last Updated : 2025-10-13

peran yang harus di mainkan di antara kilatan kamera

*** Alea menggandeng lengan Keenan dengan hati hati saat mereka melangkah memasuki hotel tempat acara ulang tahun perusahaan digelar. Begitu pintu utama terbuka, sorotan lampu dan kilatan kamera langsung mengarah ke mereka. Suasana yang semula ramai mendadak hening sejenak, seolah semua mata tertuju pada pasangan yang baru saja tiba itu, Alea dengan pesonanya yang anggun, dan Keenan dengan tatapan tenangnya yang sulit ditebak. Begitu mereka menapaki karpet menuju ruang utama, kedua orang tua mereka menyambut dengan senyum bangga. Setelah berbasa basi sejenak, Keenan menarik kursi untuk Alea sebelum mereka duduk bersama di meja keluarga, bergabung dalam suasana hangat yang perlahan kembali ramai oleh musik dan percakapan tamu undangan. Tak berselang lama, Dava tiba dengan langkah tenang namun berwibawa. Setelan jas hitamnya tampak rapi, kontras dengan tatapan tajam yang sesekali menyapu ruangan. Ia menyalami beberapa tamu penting sebelum akhirnya menuju meja di sebelah tempat K

Last Updated : 2025-10-14

senyum yang membungkam

*** Setelah acara inti usai, Alea bangkit dari kursinya dan melangkah pelan menuju teras untuk menghirup udara segar. Namun, sebelum sempat sampai, seorang wanita paruh baya dengan penampilan anggun menghampirinya, senyumnya hangat namun sorot matanya menyimpan sesuatu yang sulit ditebak. Wanita itu berhenti tepat di hadapan Alea, senyum ramahnya tetap terukir di wajah, namun nada suaranya terdengar lembut sekaligus menusuk. "Kau Alea, bukan? Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihatmu" ujarnya sambil menatap Alea dari atas ke bawah. "Kau tumbuh jadi gadis yang cantik… sungguh beruntung, bisa dibesarkan oleh keluarga sebaik itu" Alea hanya tersenyum sopan, menunduk sedikit. Ia bisa merasakan nada terselubung di balik kalimat pujian itu. "Tidak semua orang seberuntung dirimu" lanjut wanita itu dengan tawa kecil yang terdengar dibuat buat. "Meski bukan darah daging mereka, kau tetap diberi tempat istimewa. Dunia ini memang penuh keajaiban, ya? Kadang belas kasiha

Last Updated : 2025-10-15

aku ingin tahu kamu yang sebenarnya

*** Keenan melangkah pelan ke arah teras, tempat Alea berdiri sendirian menatap langit malam. Cahaya lampu taman memantulkan siluet lembut di wajahnya yang tampak tenang namun menyimpan banyak pikiran. Ia tampak begitu larut dalam lamunannya hingga tak menyadari langkah Keenan yang mendekat. Begitu suara langkah itu terdengar di belakangnya, Alea sontak menoleh, matanya membulat kaget. "Keenan?" ucapnya refleks, nada suaranya sedikit bergetar karena terkejut. Keenan hanya menatapnya tanpa banyak bicara, tatapan matanya dalam, seolah sedang mencoba membaca apa yang sebenarnya sedang Alea pikirkan. Angin malam berhembus pelan, membawa keheningan yang entah kenapa terasa begitu berat di antara mereka. "lagi apa di sini?" tanya Keenan. "Aku cuma… butuh udara segar" ujarnya pelan, matanya kembali menatap langit. Keenan melangkah mendekat, berdiri di sampingnya tanpa berkata apa apa. Beberapa detik hanya ada suara malam dan desir angin yang melewati dedaunan. "Katanya nggak

Last Updated : 2025-10-16

Tuan putri palsu

*** Seorang wanita yang masih cukup muda menghampiri Alea sambil menyerahkan segelas bir. “Maaf,” ujar Alea dengan senyum sopan, “besok saya harus sekolah, jadi saya tidak bisa minum bir.” Wanita itu tertawa kecil mendengar jawaban Alea, lalu berlalu sambil membawa kembali gelas bir tersebut. Alea menarik napas pelan, mencoba menenangkan dirinya di tengah keramaian pesta ulang tahun perusahaan milik orang tua angkatnya. "ngomong ngomong Alea, apa kakakmu sudah punya kekasih?" tanya salah satu dari mereka. Alea menoleh pelan, menatap sekumpulan wanita bergaun mewah yang duduk bersamanya di meja bundar. Senyum mereka tampak ramah, tapi nada suara dan tatapan mata yang mereka berikan terasa menusuk. "Setahu saya, Kak dava tidak pernah cerita soal itu" jawab Alea sopan, menyesap jus jeruknya pelan. Ia menjaga nada suaranya agar terdengar tenang, meski sebenarnya merasa tidak nyaman sejak tadi. "berarti masih ada harapan dong buat kita" ujarnya riang. Wanita wanita di meja

Last Updated : 2025-10-16

Tolong sukai aku

*** Tengah malam telah berlalu. Alea memutuskan untuk pulang lebih dulu. Langkahnya pelan, namun mantap, diikuti Keenan yang sejak tadi tak banyak bicara. "Ayo, aku antar" ucap Keenan singkat. Alea menoleh sekilas dengan nada datar, tapi bibirnya tersungging samar. "Ya haruslah. Orang kamu yang jemput, kan" Keenan hanya menghela napas kecil, tidak menanggapi. Ia membuka pintu mobil untuk Alea dengan sikap sopan namun dingin, seolah itu hanya kewajiban, bukan perhatian. Alea masuk tanpa bicara lagi, lalu menatap keluar jendela, menikmati gemerlap lampu kota yang mulai sepi. Beberapa menit berlalu dalam diam. Hanya suara mesin yang terdengar, mengisi ruang hening di antara mereka. "Capek?" tanya Keenan akhirnya, suaranya terdengar datar tapi lembut di telinga Alea. "Lumayan" jawab Alea pelan. Pandangannya tetap terpaku pada pantulan wajahnya di kaca. "Banyak yang pura pura baik di pesta itu" Keenan melirik sekilas, sudut bibirnya terangkat tipis. "Kamu juga pura pura n

Last Updated : 2025-10-17

Awal dari keresahan

*** Mobil berhenti di depan kediaman keluarga Marvelle. Tanpa banyak bicara, Alea segera turun, sementara Keenan kembali melajukan mobilnya tanpa menoleh sedikit pun. Alea menatap mobil Keenan yang perlahan menjauh, rasa heran tersirat di wajahnya. Ia sempat bertanya tanya, ada apa sebenarnya dengan orang itu? Sikap Keenan selalu dingin dan sulit ditebak. Namun, tak ingin terlalu memikirkannya, Alea akhirnya melangkah masuk ke dalam rumah, menutup malam dengan perasaan samar yang bahkan ia sendiri tak bisa pahami. Sementara itu, di dalam mobil, Keenan terus menggerutu pada dirinya sendiri. Ia tidak mengerti kenapa bisa merasa terusik oleh Alea gadis yang seharusnya tidak berarti apa apa baginya. Setiap kali mengingat tatapan mata Alea atau nada suaranya yang lembut, ada sesuatu yang membuat dadanya terasa sesak. Ia menggenggam kemudi lebih erat, mencoba menepis perasaan aneh itu. Tidak seharusnya aku peduli padanya, batinnya kesal. Ia bahkan menggeleng pelan, seolah ing

Last Updated : 2025-10-18

Malam yang terlupakan

*** Pagi itu suasana di kediaman keluarga Marvelle terasa hangat dan ceria. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi ruang makan yang sudah tertata rapi. Alea menuruni tangga dengan langkah ringan, mengenakan seragam sekolah yang sudah rapi disetrika. Rambutnya dikuncir sederhana, membuat wajahnya tampak segar pagi itu. Alea duduk di meja makan, tepat berhadapan dengan Dava. Suasana mendadak terasa mencekam. Tatapan tajam Dava menembusnya seperti bilah pisau yang siap menusuk kapan saja. Alea menunduk, jemarinya saling meremas di pangkuan. Jantungnya berdegup kencang, rasa takut perlahan merambati seluruh tubuhnya setiap kali mata mereka hampir bertemu. Nyonya Marvelle tersenyum puas sambil menatap suaminya. "Acara ulang tahun perusahaan semalam benar benar sukses besar" ujarnya penuh semangat. "Semua tamu tampak terkesan, terutama setelah Keenan dan Alea datang bersama, Banyak yang memuji citra keluarga kita" Tuan Marvelle hanya mengangguk kecil sambil melipat surat kab

Last Updated : 2025-10-18

ketika Clarissa mengetahui alea tunangan keenan

*** Tubuh Alea seketika menegang, tetapi sebelum sempat bertanya lebih jauh, mobil sudah berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Ia menelan ludah, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tiba tiba terasa terlalu cepat. "Menyebalkan?" ulangnya pelan, masih mengingat nada dingin dava beberapa detik lalu. "Kenapa?" Tidak ada jawaban. Hanya suara mesin yang perlahan mati, terdengar lebih nyaring dari biasanya seolah menegaskan akhir dari percakapan yang menggantung di udara. Alea turun dari mobil, dan sesaat kemudian mobil itu melaju pergi, meninggalkannya yang masih berdiri dalam kebingungan. Beberapa detik ia hanya terpaku di tempat, hingga suara langkah cepat mendekat dari arah samping membuatnya menoleh. Dua sosok tiba tiba muncul di hadapannya membuatnya terlonjak kaget. "Ya ampun! Kalian bikin kaget aja" serunya sambil menepuk dadanya pelan. Namun, bukannya tertawa seperti biasa, kedua temannya justru diam dengan wajah cemberut. Alea mengerutkan kening, merasa ada

Last Updated : 2025-10-19

teman di tengah gosip

*** Bel tanda masuk baru saja berbunyi ketika Alea, Clarissa, dan Nayla melangkah menuju kelas, Matahari sudah cukup tinggi, menyinari halaman sekolah yang mulai dipenuhi murid murid dengan berbagai ekspresi dan obrolan pagi. Namun kali ini, Alea bisa merasakan sesuatu yang berbeda tatapan. Setiap langkah yang ia ambil terasa diperhatikan. Beberapa siswa yang duduk di taman depan menoleh ke arahnya, lalu berbisik bisik dengan ekspresi heran, bahkan tak sedikit yang tersenyum penuh arti. Alea menegakkan tubuhnya, mencoba bersikap seolah tak terjadi apa apa. Tapi dalam hati, ia bisa merasakan gelombang rasa canggung yang makin lama makin kuat. "Kayaknya gosipnya udah nyebar ke seluruh sekolah" bisik Nayla pelan, menatap sekelompok siswa yang menatap mereka dari jauh. Clarissa mengangkat alis. "Ya jelas. Semalam aja satu kota tahu, apalagi anak sekolah" Alea hanya mengangguk pelan. Ia memang sudah memperkirakan ini akan terjadi. Tapi tetap saja, berada di tengah sorotan sepert

Last Updated : 2025-10-20

1 2 3 4 5

SCAN CODE TO READ ON APP