Yubi menggigit bibirnya, ketakutan semakin menusuk ke dalam dada. Ia menatap ibunya dengan mata merah.“Bu… kita tidak bisa menyentuh Rael,” katanya dengan suara pecah.“Sekarang dia didukung oleh Raja. Bahkan para penasehat pun takut padanya.”Sang Nyonya mendengus pelan, namun ada keraguan di matanya.“Dukungan raja bukan berarti dia kebal.”“Tidak, Bu!” Yubi hampir berteriak. “Kau tidak mengerti! Rael bukan hanya punya bukti kejahatan kita… dia punya pengaruh sekarang. Raja memercayainya, Halim melindunginya, pasukan kerajaan siap bergerak hanya dengan satu kata dari mereka!”Sang Nyonya terdiam.Yubi melanjutkan, suaranya bergetar hebat,“Bu… kita sentuh dia sedikit saja, kita tidak akan sempat melarikan diri!”Sang Nyonya menatap anaknya lama.“Jadi… apa yang kau usulkan, Yubi? Diam saja dan menunggu kita diseret keluar dari kediaman ini?”Yubi menggeleng, napasnya berat.“Tidak. Tapi membunuh Rael sekarang… itu bunuh diri. Nama itu… bahkan disebut saja membuat para pejabat membe
Last Updated : 2025-11-10 Read more