Bian membawa Zalman ke salah satu ruangan, tempat istirahat para dokter fellow, dokter muda seperti dirinya."Duduk, Man.""Sorry, aku masih belum diberikan ruangan sendiri. Yang terpenting, ini cukup nyaman untuk kita berdua bicara." Zalman tidak membalas. Wajahnya yang semula tersapu wudhu tidak sekacau sebelumnya.Bian memerhatikan Zalman dalam diam, masih menunggu waktu yang tepat untuk memulai pembicaraan."Mau minum?" tanyanya, memeriksa lemari di samping meja. "Air putih atau —""Tidak perlu, saya tidak butuh apapun," sanggah pria itu, suaranya terdengar serak.Kembali menghela napas, kecanggungan ini sangat dibenci Bian. Tapi karena memang sudah terbiasa berada di momen yang sama, ia tidak lagi keberatan.Mata Bian terpejam sesaat, "Kamu tahu kenapa aku memintamu kemari 'kan, Man?"Zalman membalas pertanyaan Bian dengan mengangguk, "Ini pasti soal Ghina.""Heum," gumam sang Dokter. "Sebenarnya, mengenai kondisi istrimu, ada dokter lain yang bertanggung jawab memberi pengobata
Last Updated : 2025-11-17 Read more