Hujan malam itu turun dengan derasnya.Seolah langit sedang menumpahkan seluruh isinya tanpa jeda, mengguyur atap rumah kecil yang kini menjadi tempat berlindung bagi dua insan yang baru saja belajar mencintai.Petir menyambar, suara ledakannya menggema, membuat jantung Gadis berdegup keras. Ia meringkuk di sudut ruangan, memeluk lutut, menutup telinganya dengan kedua tangan. Wajahnya pucat, bibirnya bergetar ketakutan.Mahen yang sedang duduk di dipan sederhana langsung berdiri dan menghampiri istrinya.“Gadis…” panggilnya lembut, tapi tak dijawab.Petir kembali menyambar, lebih keras kali ini, dan Gadis spontan menjerit kecil.Tanpa berpikir panjang, Mahen berjongkok di hadapannya, menarik tubuh kecil itu ke dalam pelukannya. “Sudah… sudah, Mas di sini,” bisiknya pelan.Gadis mencengkeram baju Mahen kuat-kuat, tubuhnya gemetar. “Aku takut, Mas… aku takut banget…,” suaranya nyaris tenggelam oleh suara hujan.Mahen mengusap punggungnya pelan, mencoba memberi rasa aman yang tak bisa di
Terakhir Diperbarui : 2025-10-18 Baca selengkapnya