Di kota Sarima, hari juga telah beranjak sore. Langit mulai dihiasi semburat jingga, dan udara terasa lebih sejuk.Kayden baru saja pulang dari kegiatan ekstrakurikuler menggambar di sekolahnya. Bocah kecil itu dijemput oleh Henry, adik sepupu Moza yang juga anak dari Bibi Mara."Paman Henry, perutku lapar!" rengek Kayden sambil mengelus perut kecilnya.Melihat keponakannya yang menggemaskan, Henry pun tak tega. "Jagoan Paman lapar, ya. Kalau begitu kita beli camilan di Bazar Kuliner," ajaknya sambil mengacak rambut Kayden.Henry, dengan motor matic andalannya segera membonceng sang keponakan.Tak lama kemudian, motor Henry sudah terparkir di pinggir jalan dekat keramaian. Bazar itu benar-benar dipenuhi pengunjung dari berbagai usia.Setelah turun dari motor, Henry merasakan sesuatu yang janggal. Ada firasat kuat bahwa mereka diikuti oleh seseorang.Tanpa pikir panjang, Henry langsung menggandeng tangan mungil Kayden dengan erat, menariknya mendekat."Kay, pegang terus tangan Paman. R
Last Updated : 2025-11-17 Read more