Sejak kejadian Opa keceplosan tentang pernikahan kontrak, suasana rumah besar itu tidak pernah sama lagi. Raka lebih sering diam, Anaya sering pura-pura sibuk di dapur padahal cuma ngaduk-ngaduk es batu, dan Opa… ya, Opa tetap saja rusuh dengan gaya khasnya. Yang bikin keadaan makin rumit, Lara tiba-tiba jadi sering mampir. Alasannya sederhana, katanya ingin "silaturahmi" dengan Opa. Tapi Anaya tahu betul, tatapan Lara setiap kali masuk ke rumah itu selalu berlabuh ke satu orang, Raka. Hari itu sore, ruang tamu kembali ramai. Opa duduk di kursi empuk sambil ngemil kue kering. Lara datang dengan senyum anggun, membawa sekeranjang buah. “Ini buat Opa,” katanya ramah. “Ooh, terima kasih, Sayang!” Opa sumringah, menerima keranjang itu dengan hati berbunga. “Lihat tuh, Anaya, Lara ini mantan yang perhatian. Beda sama kamu yang kalau beliin Opa oleh-oleh paling cuma g
Terakhir Diperbarui : 2025-09-29 Baca selengkapnya