Suasana siang terasa teduh. Di bawah pohon plum, para gadis istana duduk melingkar. Ada yang menyulam, ada yang menuang teh. Tapi lebih dari semuanya, mereka sedang asyik bergosip.“Semalam kau lihat, kan? Cahaya spiral di langit,” bisik seorang gadis muda, matanya berbinar.“Ah, itu jelas tanda ritual penyatuan,” timpal yang lain sambil menutup mulutnya dengan kipas, pura-pura sopan padahal ingin pamer tahu.“Tapi aku dengar Kaisar menyebutnya ‘Intervensi Langit’,” bisik salah satu gadis lainnya. “Siapa yang begitu kuat hingga langit membela ritualnya?”“Sepertinya kaisar. Kalau bukan kaisar, siapa lagi yang bisa melakukannya?” kata seorang lagi, lalu menurunkan suara. “Pertanyaannya… dengan siapa?”Gaduh kecil itu langsung membuat Daiyu tersenyum miring. Ia menaruh sulamannya, menatap semua dengan penuh gaya.“Dengan siapa, ya? Jangan-jangan salah satu dari kita.”Beberapa gadis saling pandang, setengah kaget, setengah tertarik dengan kemungkinan itu. “Mungkin itu kamu, Daiyu. Kamu
Last Updated : 2025-09-29 Read more