Pria itu masih berdiri tak bergerak di tepi danau, tatapannya tertancap pada Cailin. Shangkara menajamkan pandangannya, energi Vermilion di tubuhnya samar bergerak halus, siap melindungi kapan saja. Ren sudah memanggil pedangnya, tapi belum menghunus. Lian berdiri sedikit di belakang, matanya menelusuri setiap gerak si pengelana. Lalu, perlahan, pria itu mengangkat tangannya, membuka tudung dan melapas jubahnya. Di bawahnya, terpajang hanfu berwarna perak kebiruan yang sederhana namun elegan. Di dada kirinya, tersulam simbol bulan sabit yang sama persis dengan liontin Cailin, bersinar lembut dalam cahaya senja. Cahaya terakhir matahari memantul di helaian rambut peraknya yang memanjang sampai bahu, berkilau samar seperti sinar bulan. Matanya berwarna abu kebiruan, pucat, namun tajam—mata yang hanya dimiliki oleh mereka dari Klan Bulan. Cailin menahan napas. Shangkara masih berdiri di depannya, waspada. Kemudian, pria itu melangkah maju, bukan dengan ancaman, tapi dengan hormat.
Last Updated : 2025-10-16 Read more