Dua hari setelah pesan misterius itu, Raka benar-benar pergi ke luar kota. Ia pamit dengan alasan rapat proyek, dan Alya hanya mengangguk tanpa komentar.Padahal, begitu mobil Raka keluar dari gerbang, langkah Alya langsung berubah. Tidak lagi pelan dan lembut — tapi tegas, terukur.Ia mengambil tas kecil dan keluar rumah, menuju tempat yang sudah ia rencanakan sejak malam sebelumnya.Kafe kecil di daerah Menteng itu tampak sepi pagi-pagi begini. Di sudut belakang, seorang pria paruh baya sudah menunggunya — Pak Arman, notaris yang dulu membantu ayahnya menyelesaikan sengketa tanah keluarga.Ia menatap Alya dengan ramah, tapi juga penasaran.“Lama tidak bertemu, Bu Alya. Saya kaget waktu Ibu tiba-tiba hubungi saya. Ada urusan penting, ya?”Alya menatapnya serius, lalu membuka percakapan pelan. “Pak Arman, saya ingin menanyakan sesuatu yang agak pribadi. Kalau seseorang menikah, tapi ternyata pasangan itu menyembunyikan hubungan dengan orang lain, apakah ada cara agar aset keluarga tet
Last Updated : 2025-10-09 Read more