PDari luar, rumah itu tampak sempurna — taman depan terawat, tirai putih bergelombang lembut di jendela, dan tawa kecil sesekali terdengar dari ruang tamu.Tapi di dalamnya, suasana berbeda. Ada keheningan yang terasa kaku, seperti dinding-dindingnya menahan napas, menunggu sesuatu meledak.Raka duduk di sofa, mengenakan kemeja putih rapi. Di sebelahnya, Alya sedang merapikan taplak meja, gerakannya tenang tapi matanya tak benar-benar fokus. Di hadapan mereka, dua tamu keluarga sedang mengobrol ringan — Tante Mira dan suaminya, kerabat jauh yang terkenal suka ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain.“Wah, rumah kalian makin megah saja,” puji Tante Mira sambil menyesap teh. “Benar-benar pasangan yang serasi. Raka ini pasti suami idaman banyak orang, ya, Alya?”Alya tersenyum kecil, menoleh ke arah Raka. “Iya, Tante. Saya beruntung punya suami yang begitu perhatian.”Raka menatap Alya sejenak, lalu tersenyum lebar. Ia meraih tangan Alya dan menggenggamnya erat, cukup kuat untuk
Last Updated : 2025-10-13 Read more