Bhaga memperhatikan, dengan gerakan yang lembut, menuntun Binar yang masih lemas ke bawah pancuran yang perlahan dinyalakan.Sudah terlalu lama mereka di kamar mandi, dengan Bhaga yang melampiaskan hasratnya lagi dan lagi hingga puas.Bahkan sekarang, Bhaga masih menginginkannya. Bersama Binar, Bhaga seolah kecanduan, entah mengapa."Biarkan aku," bisiknya, suaranya serak namun penuh perhatian di telinga Binar.Tangannya yang besar dengan hati-hati membasuh tubuh Binar, membersihkan sisa-sia aktivitas mereka. Dia begitu terpesona akan Binar. Jemarinya dengan halus menelusuri kulitnya yang bersih, lekukan tubuhnya yang indah.Bhaga jadi gila. Gila akan Binar. Pria itu kecanduan Binar, dari ujung kepala sampai kaki, luar dan dalam.“Setiap kali aku dekat denganmu, Binar, aku tidak bisa berpikir jernih,” aku Bhaga, sambil jari-jarinya menyusuri lekuk punggung Binar. “Bahkan saat kau tidak ada, bayanganmu menghantuiku. Aku benar-benar membutuhkanmu…”Bhaga memandikan Binar dengan penuh ke
Terakhir Diperbarui : 2025-10-08 Baca selengkapnya