Pagi pun menjelang dengan cara yang berbeda.Biasanya, pagi di gang itu dimulai dengan aroma masakan yang kuat dari warteg barokah milik pak tarno, menarik para pekerja yang lapar seperti magnet.Namun pagi ini, warteg itu masih tertutup rapat, sunyi dan gelap.Sebaliknya, aroma harum yang menggugah selera justru berasal dari warteg sedap rasa. Aroma bawang putih dan kemiri yang ditumis, wangi kuah opor yang kaya rempah, dan desis ayam yang digoreng di dalam minyak panas, semuanya menyebar ke seluruh penjuru gang, seolah mengumumkan sebuah kebangkitan.Di dalam, suasananya sibuk namun penuh harapan. Ibu wati, dengan wajah yang berseri-seri, bergerak lincah di dapur kecilnya. Beberapa lauk andalan seperti opor ayam, rendang, dan semur jengkol sudah matang dan tertata rapi di etalase kaca.Namun beberapa menu harian lainnya seperti tumis-tumisan dan gorengan masih dalam proses. “Sebentar lagi matang semua,” katanya ceria pada joko.Joko sendiri tidak diam. Ia membantu pak budi di bagian
Terakhir Diperbarui : 2025-10-10 Baca selengkapnya