Abas dan Jena sibuk merapikan barang-barang mereka. Suara ritsleting koper sesekali terdengar, berpadu dengan detak jam dinding yang tenang.Jena berhenti sejenak, menoleh sekilas pada Abas yang masih serius melipat pakaian. "Mas, kamu jangan dingin gini dong," ucapnya pelan.Abas tidak langsung menjawab. Tangannya tetap sibuk, wajahnya datar. "Saya biasa aja," jawabnya akhirnya, singkat dan tegas."Tadi aku lihat Mas Abas agak ketus ke Yunita," lanjut Jena hati-hati, berusaha membaca raut wajah suaminya.Abas terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang, berat, seolah menahan sesuatu yang mengganjal. Ia menatap Jena lurus, sorot matanya serius."Kamu sadar nggak sih, sahabat kamu itu lagi berusaha deketin saya? Suami kamu sendiri."Kata-kata itu jatuh seperti beban berat, membuat suasana kamar mendadak hening. Jena tertegun, matanya melebar, tak tahu harus merespons dengan apa.Jena spontan menggeleng cepat, seolah ingi
최신 업데이트 : 2025-10-29 더 보기