Menjelang sore, Indah menghampiri Mak Asih yang sedang duduk di teras, memangku Zio yang sibuk memainkan mobil-mobilan. Senyum lembut Indah terukir, tapi ada kilat gelisah di matanya."Mak, saya mau minta tolong," kata Indah pelan.Mak Asih menoleh, sedikit terkejut. "Iya, Ndah… Ada apa?""Saya harus keluar sebentar, ada urusan penting," jawab Indah, suaranya tetap lembut. "Nggak bisa bawa Zio, jadi saya titip, ya, Mak. Sebentar aja kok, paling dua-tiga jam."Mak Asih langsung terlihat ragu. Matanya turun menatap Zio yang masih sibuk bermain. "Tapi… Mak nggak biasa jagain anak kecil, Ndah. Takut nggak bisa ngurus dengan baik…"Indah tersenyum meyakinkan, lalu berjongkok di hadapan mereka. "Ah, Mak jangan bilang begitu. Zio juga udah nyaman banget sama Mak. Saya yakin Mak bisa. Lagian Zio gampang, kok. Nggak rewel."Zio yang mendengar namanya disebut langsung mendongak. "Aku mau sama Nek Asih aja!" serunya ceria, membuat Mak Asih tersenyum kecil meski hatinya masih bimbang."Tuh, kan?"
Last Updated : 2025-11-01 Read more