Seno membawa Joko pergi, seolah benar-benar ingin memberi Ayu pelajaran.Dulu, Ayu paling takut jika ayah dan anak itu marah.Begitu mereka mulai diem-dieman, Ayu langsung panik.Dia akan memohon, memeluk, menenangkan, sampai akhirnya mereka luluh, baru dia bisa bernapas lega.Namun kali ini, Ayu tidak melakukan apa pun.Beberapa hari berturut-turut, ia hanya membereskan barang-barang di rumah besar itu.Pihak staf yang mengurus pulau tak berpenghuni meminta dokumen-dokumennya, jadi Ayu mencari waktu dan mengantar ke sana.Baru selesai mengurus administrasi, telepon dari butik gaun pengantin masuk.“Nona Wiratama, gaun yang Anda pesan sudah sampai. Kapan Anda datang untuk fitting?”Saat itu Ayu baru ingat, Seno pernah berencana mengadakan resepsi ulang pada hari jadi pernikahan mereka.Ketika menikah dulu, Seno masih di kursi roda dan mereka hanya mengurus dokumen, tanpa foto, tanpa pesta.Ia berjanji, 26 Desember tahun ini, ia akan menggelar pernikahan sungguhan.Ia bahkan memesan gaun
Read more