Harum aroma kopi yang biasanya menenangkan di kantor pusat Queen’s Legacy kini terasa sangat menyesakkan bagi Queen. Ia duduk dengan punggung tegak, mencoba menyembunyikan getaran di jemarinya yang dingin membeku. Suasana ruang rapat di lantai dua puluh itu mendadak sunyi, menciptakan ketegangan yang nyaris bisa disentuh dengan ujung jari. Queen tahu bahwa hari ini adalah penentuan nasib perusahaan yang telah dibangun ayahnya. Ayah Queen, pria tua yang kini tampak rapuh, berdeham pelan untuk memecah keheningan yang menyiksa tersebut. Matanya menunjukkan kecemasan yang mendalam, sebuah ekspresi yang belum pernah Queen lihat selama puluhan tahun bekerja. "Terima kasih atas kehadiran para pemegang saham hari ini," suara ayah Queen bergetar hebat saat memulai kalimat pembukanya. "Seperti yang kalian ketahui, kita membutuhkan investor baru untuk menyelamatkan seluruh aset perusahaan." Queen mengepalkan tangannya di bawah meja kayu mahoni yang sangat mahal, mencoba menarik napas pa
Last Updated : 2025-12-21 Read more