Berawal dari hubungan persaudaraan diantara edward adinata, pria berusia 24 tahun dengan adik perempuannya emma adinata yang berusia lebih muda 1 tahun dari edward. Mereka saling menyayangi bahkan lebih dari yang terlihat. Hingga cinta pun mulai tumbuh tanpa mereka sadari. Ketergantungan emma terhadap kehadiran edward untuk melengkapi hari - harinya membuat mereka semakin jauh melangkah sampai kejadian tak terduga terjadi diantara mereka. Selain itu bayang - bayang masa lalu mulai mengusik emma dan edward. Bahkan kenyataan bahwa mereka bersaudara pun tak terelakkan membuat hubungan mereka semakin menjauh. Tapi cinta yang hadir di hati mereka pun mau tidak mau harus di pendam mati - matian, apalagi edward memilih untuk mencari tambatan hati lain untuk menggantikan posisi emma. Lalu, bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka saat kenyataan mulai terungkap bahwa diantara mereka tidak ada hubungan ? Akankah edward akan terus melanjutkan kisahnya bersama wanita lain ?
View MoreNb : Bab ini sama dengan bab sebelumnya, karena untuk memenuhi kriteria sebelum sistem terupdate sempurna. Jadi mohon maaf sebelumnya. Harap bersabar untuk bab selanjutnya. Terima kasih !*****"Aku mau kuliah lagi !!!" kata emma dengan nada tegas dan tak terbantahkan.Kakak laki – lakinya itu hanya mendengarkan sambil menghela nafas lelah. Emma adalah satu – satunya anak perempuan di keluarga mereka. Selain emma, kedua adiknya juga berjenis kelamin sama dengannya. Seorang anak laki – laki.Wajar jika semua yang emma inginkan selalu dipenuhi. Bahkan sesuatu yang tak biasa sekalipun, hingga membuat orang di sekitarnya pusing. Semua ini memang terjadi karena papa mereka.Kejadian di masa lalu itu merubah segalanya.."Dan pria itu yang harus membayar semua biayanya!!" lanjut emma lagi dengan nada kesal."Em.. kakak bisa biayain kamu." Wajah cemberut emma semakin menekuk sempurna, karena edward kak
Nb : Bab ini sama dengan bab sebelumnya, karena untuk memenuhi kriteria sebelum sistem terupdate sempurna. Jadi mohon maaf sebelumnya. Harap bersabar untuk bab selanjutnya. Terima kasih !*****Setelah beristirahat seharian setelah kedatangan mereka, emma dan edward merasa lebih baik. Terutama emma, dia benar - benar menikmati indahnya hidup semenjak menginjakkan kaki di Korea. Dunia yang edward ciptakan sangatlah sempurna, hingga wanita manapun yang mendapatkan perlakuan seperti ini akan bertekuk lutut mungkin. Hanya saja karena yang mendapatkannya adalah seorang emma dan sayangnya mereka memiliki sebuah hubungan persaudaraan, jadi dia mengurungkan niat untuk terlena dan menjatuhkan hatinya untuk edward. Padahal di dalam lubuk hatinya yang terdalam emma ingin sekali memutar waktu dan mengatur takdir mereka. Agar mereka tidak ditakdirkan sebagai saudara, melainkan sebagai sepasang kekasih yang memiliki masa depan indah b
Nb : Bab ini sama dengan bab sebelumnya, karena untuk memenuhi kriteria sebelum sistem terupdate sempurna. Jadi mohon maaf sebelumnya. Harap bersabar untuk bab selanjutnya. Terima kasih !*****“Kau baik - baik saja, ed ?” tanya emma saat dia sedang menyandarkan kepalanya di dada edward. Sepanjang perjalanan, senyum emma selalu menghiasi wajah cantiknya. Bagaimana tidak, dia tanpa bersusah payah memikirkan cara untuk bisa mendapatkan edward justru seperti sedang memenangkan undian. Dia malah menerima ajakan menjadi kekasih langsung dari edward. Ya… walaupun mungkin menjadi kekasih yang bukan dalam artian yang sebenarnya. Tapi dengan mengakui edward sebagai kekasihnya jika ada yang bertanya saja sudah cukup membuatnya bahagia, mungkin saja kan suatu saat nanti semua itu menjadi kenyataan. Sejenak emma melupakan hubungan darahnya bersama edward. Dia lupa bahwa didalam tubuh mereka mengalir darah yang sama. Dan seharusnya semua ini tidak terjadi. Tapi perasaannya pada edward juga tidak bisa dipendam lagi. MDating My Brother BAB 8
Hari dimana aktifitas harus segera dimulai sudah tiba. Hari ini adalah hari pertama emma ke kampus barunya. Sedangkan edward tentu saja memulai pekerjaannya, walaupun dia masih belum pergi ke kantor. Tapi bekerja dari rumah saja sudah cukup membuat edward sibuk.“Kau kemana setelah kuliah, em ?” tanya edward di tengah - tengah acara sarapannya bersama emma.“Nggak tau, mungkin jalan - jalan, biar aku segera hafal jalanan disini.”“Padahal kau bisa pergi kemana saja tanpa khawatir, navigasi di mobilmu nggak akan menyesatkan em.” kata edward yang dihadiahi sikap cuek emma.Gadis itu kesal, padahal mereka sedang sarapan bersama dan edward mengajaknya mengobrol tapi lihatlah sikap kakaknya sangat menyebalkan. Sebelah tangannya memega
“Aku juga menyayangimu, ed.”Walaupun sejujurnya emma terkejut mendengar ungkapan rasa sayang edward padanya yang terdengar berbeda dari biasanya, dia tetap mencoba bertahan dengan menegarkan hatinya. Tapi pada akhirnya semua pertahanan itu runtuh saat edward mendekat dan mendekapnya erat. Sebuah pelukan hangat dan ungkapan rasa sayang yang sangat tulus itu terdengar bukan berasal dari seorang kakak pada adiknya. Justru terdengar lebih dari itu. Begitu tulus hingga menyentuh relung hati emma.Badan emma tiba - tiba gemetar hebat.“Kau baik - baik saja ?” tanya edward yang khawatir.“Aku….mandi dulu ya.”
Setelah beristirahat seharian setelah kedatangan mereka, emma dan edward merasa lebih baik. Terutama emma, dia benar - benar menikmati indahnya hidup semenjak menginjakkan kaki di Korea. Dunia yang edward ciptakan sangatlah sempurna, hingga wanita manapun yang mendapatkan perlakuan seperti ini akan bertekuk lutut mungkin. Hanya saja karena yang mendapatkannya adalah seorang emma dan sayangnya mereka memiliki sebuah hubungan persaudaraan, jadi dia mengurungkan niat untuk terlena dan menjatuhkan hatinya untuk edward. Padahal di dalam lubuk hatinya yang terdalam emma ingin sekali memutar waktu dan mengatur takdir mereka. Agar mereka tidak ditakdirkan sebagai saudara, melainkan sebagai sepasang kekasih yang memiliki masa depan indah bersama.“...” diam - diam emma menghembuskan nafasnya berat, setelah otaknya itu memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi. “Kau baik - baik saja, ed ?” tanya emma saat dia sedang menyandarkan kepalanya di dada edward.Dengan wajah yang tegang, bahkan tangan edward kini sudah dingin bagaikan es dia terus mencoba bersikap biasa saja. Tapi emma tidak bisa begitu, dengan jelas dia mendengarkan detak jantung Dating My Brother BAB 4