Lelaki yang Tak Terlihat Kaya

Lelaki yang Tak Terlihat Kaya

Oleh:  Bodhi Si Dua TelingaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9
42933 Peringkat. 42933 Ulasan-ulasan
2513Bab
24.8MDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada hari itu, saat orang tua dan saudara perempuanku masih bekerja di luar negeri memberitahuku tiba-tiba bahwa aku adalah generasi kedua dari keturunan orang kaya dengan kekayaan trilyunan dolar!Gerald Crawford : Aku adalah keturunan kedua orang kaya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Jam dinding di asrama putra menunjukkan pukul sembilan malam ketika tiba-tiba terdengar teriakan, “Gerald, tolong turun ke lantai satu di asrama 101 dan ambilkan laptopku!”

Seorang pria berambut pirang penghuni asrama sebelah membuka pintu kamar Gerald secara tiba-tiba, melempar uang satu dolar ke lantai lalu berbalik pergi.

“Oh, iya, satu lagi, belikan aku air mineral di supermarket”

Pria berambut pirang itu kembali lagi dan melempar tiga dolar ke lantai. Dua dolar untuk membeli air mineral, satu dolar untuk upah Gerald.

“Hei, Blondie! Kenapa semua orang di asramamu selalu menyuruh Gerald melakukan ini-itu? Kenapa kalian sedemikian menyebalkan?”

Teman satu asrama Gerald bertanya dengan sikap dingin karena mereka sudah tidak tahan lagi melihat Gerald tertindas.

“Kau tinggal satu asrama dengan Gerald, tapi kau masih tidak mengerti? Hei, dengar! Jika kau memberinya satu dolar, dia bahkan akan bersedia memakan kotoran jika kau suruh!” Blondie tertawa puas lalu meninggalkan mereka.

Gerald hanya mampu menyembunyikan malu dan berusaha tidak mendengar perkataan Blondie. Dia lalu memunguti lembaran dolar yang terserak di lantai lalu berkata dalam hati, “dengan dua dolar ini sudah cukup untuk membeli tiga roti kukus dan sekantong acar. Aku tidak akan kelaparan lagi.”

“Gerald.. jangan pergi! Kalau kau tidak punya cukup uang kami bisa meminjamimu, kau bahkan tidak perlu mengembalikannya,” ujar ketua asrama yang juga tidak tega melihat kondisi Gerald.

Gerald menggelengkan kepala sambil tersenyum dan berkata, “terima kasih, tapi aku tidak apa-apa...”

Setelahnya, Gerald segera meninggalkan asrama untuk melaksanakan tugas dari Blondie. Teman-teman asramanya hanya bisa memandangnya dengan rasa iba.

Tentu Gerald sebenarnya tidak mau menjadi budak orang lain dan ingin menjalani kehidupan kampus seperti mahasiswa normal. Akan sangat menyenangkan jika dapat bebas belajar tanpa perlu mengkhawatirkan apapun, pikirnya.

Sayangnya, Gerald bukan orang kaya.

Meskipun teman-teman sekamarnya memperlakukannya dengan baik, tapi dia tidak ingin dikasihani. Gerald hanya khawatir mereka akan malas berteman dengannya. Hanya mereka teman yang dia miliki di kampus. Dia segera keluar untuk melaksanakan perintah Blondie.

“Hei, Gerald, tadi Blondie bilang kau akan ke bawah, ya?”

Kali ini, seorang pria berpakaian rapi keluar dari asrama sebelah. Namanya Danny Xanders, ketua asrama Si Blondie. Tak hanya kaya, wajahnya juga tampan. Tak heran kalau ia menjadi idola para mahasiswi di kampus.

Sayangnya, tidak jauh beda dengan Si Blondie, Danny juga selalu memandang rendah Gerald. Gerald heran kenapa Danny memanggilnya, dia menjawab, “ya, aku memang akan ke bawah”.

Danny tersenyum kecil lalu memberinya sekotak barang, “seorang temanku akan menunggu di hutan timur. Berikan kotak ini padanya, dan ini sepuluh dolar untukmu.” Danny adalah seorang playboy dan semua orang tahu dia seringkali mengajak gadis yang berbeda untuk bertemu di hutan dekat kampus.

Gerald tak mau ambil pusing tentang hal itu karena toh dia sudah terbiasa menerima perintah dari penghuni asrama.

Dia menerima kotak dan sepuluh dolar yang diserahkan Danny lalu menuju tangga. Saat membalikkan badan, Gerald sempat mendengar suara tawa Danny di belakang.

Gerald sampai di lantai satu, mengambil laptop, lalu membeli air mineral sebelum kemudian akan mengantar kotak titipan Danny. Hutan kecil di luar kampus itu memang sudah biasa menjadi tempat pasangan-pasangan muda berjumpa di malam hari.

Gerald pun tiba di tempat yang disebutkan Danny. Dia melihat sepasang pria-wanita duduk diantara pepohonan, mereka berbincang dan tertawa akrab. Betapa terkejutnya Gerald ketika melihat wajah mereka di bawah temaram cahaya bulan.

Gerald tercengang.

Itu Xavia!

Matanya memanas dan kotak yang dipegangnya jatuh ke tanah.

Xavia adalah mantan pacar Gerald dan mereka baru putus tiga hari yang lalu. Tentu saja, Xavia yang mengakhiri hubungan mereka.

Ketika Xavia memutuskan hubungan dengan Gerald, ia beralasan bahwa ingin sendiri dulu. Tetapi kenyataannya, baru tiga hari dan sekarang dia bersama pria lain di hutan!

Pasangan itu lalu menyadari kehadiran Gerald dan ekspresi wajah mereka seketika berubah. “Gerald..untuk apa kamu disini? Kamu..kamu jangan salah paham, aku disini bersama Yuri karena....” Xavia mulai panik dan malu. Dia menundukkan kepala dan tidak mau memandang Gerald.

Pria di sampingnya adalah Yuri Lowell, anak orang kaya keturunan kedua. Ia memandang kotak yang dijatuhkan Gerald dan tiba-tiba tertawa lepas.

“Ahahahhaa sial! Danny benar-benar tahu bagaimana membodohi orang. Aku memintanya untuk mengantar kotak ini dan tidak menyangka ternyata dia justru mengirimmu. Ah ini sungguh menyenangkan. Benar-benar menyenangkan!”

Gerald tahu bahwa Yuri adalah teman dekat Danny. Keluarganya memiliki beberapa restoran dan ia terbiasa membawa BMW seri 3 nya ke kampus.

Gerald hanya bisa mengepalkan tangannya mendengar perkataan Yuri. Ia tahu sekarang, Danny sengaja melakukan ini. Ditambah, dia makin curiga bahwa Danny ada dibalik alasan putusnya hubungannya dengan Xavia. Jika tidak, bagaimana bisa Xavia bersama Yuri hanya beberapa hari setelah mereka putus?

“Xavia, aku tahu kamu tidak lagi mencintaiku, tapi kamu tidak seharusnya bersama pria macam dia setelah kita putus. Kamu tahu berapa banyak wanita yang dia kencani sebelum ini!?” Gerald tidak bisa menahan teriakannya.

Gerald sangat mencintai Xavia. Sangat.

Xavia merasa sangat cemas dan kesal setelah mendengar kata-kata Gerald. “Gerald, kamu pikir kamu siapa?! Kamu tidak punya hak untuk mengajariku, mengatur hidupku, atau menentukan aku harus apa. Kita sudah putus dan aku bebas menentukan untuk bersama dengan siapapun yang aku mau!”

“Dan...” Xavia semakin marah lalu menatap Gerald tajam, “apa kamu datang ke sini hanya untuk membuat aku jijik? Pergi kamu!”

Plak!

Xavia mendaratkan tamparan keras ke pipi Gerald.

Yuri tertawa semakin puas, “Hahaha! Xavia Sayang, kenapa kamu menyuruh dia pergi. Harusnya kamu biarkan saja dia di sini dan melihat kita!”

Wajah Xavia memerah, “Yuri, moodku sudah berantakan melihat dia di sini, mungkin lain kali saja...” Xavia lalu melepaskan rangkulan Yuri.

Grald tidak tahu lagi harus melakukan apa, dia berjalan menjauh dari hutan itu. Pikirannya benar-benar berantakan. Semua ini karena uang. Dia ditindas hanya karena dia miskin!

“Hahaha!”

Sesampai di koridor asrama, Gerald disambut dengan tawa menyebalkan teman-teman sekelasnya. Danny tentu saja juga di sana dengan memegang perut menahan tawa. Ya, Danny memberitahu teman sekelas tentang kejadian malam ini.

“Hahaha! Hei, Gerald, apa yang kau temukan tadi ketika mengantar kotak titipan Danny?” Blondie bertanya dengan senyum mencemooh.

“Ah, tentu saja! Xavia memang benar-benar gadis yang sempurna,” timpal Danny dengan menyeringai.

Gerald mengepalkan tinjunya dengan erat dan matanya sudah sangat merah saat ini. Dia benar-benar ingin membunuh Danny!

“Kenapa? Kenapa kau lakukan ini padaku?” Gerald mendesis menahan amarah.

Danny masih tertawa dan menjawab, “Hei, sini lihat aku. Aku sama sekali tidak takut!”

“Dari semua kaum miskin di kelas kita, kaulah yang paling hina. Xavia itu gadis sempurna dan hanya buang-buang waktu kalau dia harus bersamamu. Ya, tentu akan jauh lebih baik kalau dia bersenang-senang dengan saudaraku paling tidak untuk beberapa hari...”

“Dan ngomong-ngomong, Gerald. Tahukah kau kalau Yuri berhasil menjemput Xavia kurang dari setengah jam setelah dia mengiriminya pesan, sementara kau butuh waktu lebih dari setahun sampai akhirnya dia mau jadi pacarmu?”

Semua orang tertawa dan tidak mempedulikan harga diri Gerald.

“Kurang ajar! Rasakan ini!”

Gerald berusaha menghajar Danny, tapi dia diserang balik oleh teman-teman Danny. Untungnya beberapa saat kemudian teman-teman Gerald segera datang dan membawanya kembali ke asrama.

Di kamar, Gerald menutupi wajahnya dengan selimut dan terus terisak di atas tempat tidur.

“Kenapa mereka sedemikian kejam dan menginjak-injak harga diriku? Kenapa? Apa mereka pikir aku tidak berperasaan hanya karena aku miskin? Apa aku bukan manusia di hadapan mereka?”

Gerald masih berusaha menenangkan dirinya sementara airmata di pipinya masih terus mengalir. Dia benar-benar tidak bisa melupakan semua yang disaksikannya malam ini. Dia tidak tahu berapa lama dia meringkuk di bawah selimut sampai akhirnya dia terlelap. mungkin karena saat itu malam sedang sangat gelap dan sunyi, Gerald tertidur nyenyak malam itu.

Ketika terbangun keesokan paginya, Gerald tidak menemukan seorangpun di asrama. Gerald tahu pasti ketua asrama sengaja tidak membangunkannya, membiarkannya istirahat di asrama setelah kejadian semalam. Ketika Gerald membuka ponselnya, dia menemukan banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab disana. Dan yang mengejutkan, semua adalah nomor asing.

Gerald juga menemukan satu pesan mengatakan bahwa seseorang telah mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya!

“[Bank Daxtonville]. Saldo rekening anda dengan nomor XXXXXXX107 adalah sejumlah USD 1,500,000.00.”

Gerald terkejut melihat jumlah rentetan angka di layar ponselnya. Hah!! Satu juta lima ratus ribu dolar? Siapa yang mengiriminya uang sebanyak itu? Gerald buru-buru menghubungi pihak bank untuk memastikan dan semakin bingung setelah menerima konfirmasi dari mereka.

Sesaat kemudian ponselnya berdering. Sebuah nomor asing dengan kode negara yang berbeda. Gerald segera mengangkatnya.

“Gerald, kau sudah menerima uang yang aku transfer? Ini aku, kakak perempuanmu!” terdengar sebuah suara yang tidak asing dari seberang sana.

“Kak, ada apa ini? Apa yang terjadi? Bukankah kau dan ayah ibu berjuang keras untuk mencari uang di sana? Darimana kau dapatkan uang sebanyak itu?”

Gerald masih tidak bisa menahan rasa terkejutnya.

“Eumm.. Ayah sebenarnya berniat menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya padamu sampai dua tahun ke depan. Tapi aku tidak tega karena tahu kau di sana dirundung karena miskin. Karena itu aku memberitahumu lebih awal. Keluarga kita sebenarnya sangat kaya. Keluarga Crawford punya industri bisnis yang sangat besar dan tersebar di berbagai negara. Kau tahu, delapan puluh persen tambang emas, mineral, dan minyak bumi di Afrika dimiliki keluarga kita...”

“…dan itu belum termasuk industri di Daxtonville dan negara lain”

Apa?

Gerald menelan ludah. Jika satu setengah juta dolar belum ada di rekeningnya saat ini mungkin dia tidak akan percaya. Kakaknya pasti benar-benar sedang mengigau!

“Aku tahu ini sulit dipercaya. Tapi kau harus mencoba menerima kenyataan ini, Gerald. Awalnya aku juga dibesarkan di lingkungan yang serba kekurangan tapi perlahan kemudian aku mulai terbiasa dengan gaya hidup mewah. Oh iya, aku juga mengirimimu sesuatu. Seharusnya kurir sudah mengantarnya ke asramamu pagi ini. Sekarang kau tidak perlu pusing lagi soal uang.”

“Aku tidak tahu banyak soal biaya hidup di Daxtonville saat ini, tapi kau tak perlu khawatir. Gunakan saja satu setengah juta dolar yang kukirimkan. Aku akan menghubungimu lagi bulan depan.”

Setelah menutup telpon, Gerald masih tercengang tak percaya.

Dia selalu hidup sebagai orang miskin selama ini. Tapi...

Benarkah dia memang anak orang kaya?
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
76%(32581)
9
1%(548)
8
2%(998)
7
1%(355)
6
2%(1002)
5
1%(434)
4
2%(770)
3
1%(409)
2
6%(2433)
1
8%(3403)
9 / 10.0
42933 Peringkat · 42933 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Dika Sea Stevandrea
tidak ada kelanjutannya ya, part 2 ?
2025-04-22 22:29:42
0
user avatar
Husna Hamsoen
cerita yang menarik. tp di bagian macam di paksakan untuk bisa selesaikan kisahnya
2025-02-11 15:11:39
0
user avatar
Kaisar Dewa
Hai, semua. Bila kalian berkenan silahkan baca buku saya. Judulnya “Sang Menantu Terkuat”. Nama pena Kaisar Dewa. Bercerai tentang seorang menantu laki-laki mantan dewa perang yang diselingkuhi dan diceraikan oleh istrinya.  Terimakasih banyak ...️ ...️ ...️ 
2025-02-10 12:32:03
2
user avatar
Jacquilin Lahu
terlalu bertele tele,terlalu banyak pemainnya smpe ceritanya melebar ke mana mana
2025-01-18 06:22:15
4
user avatar
Satrio Piningit Hamong Tuwuh
terus berkarya
2024-12-13 07:18:14
0
user avatar
Nur hasanah Nasution
buku yg bgus
2024-12-08 02:23:28
0
user avatar
pan syh
ceritanya loncat di bab 1870an ga nyambung soalnya
2024-11-02 02:34:02
0
user avatar
Mr ipank
bagus dan saya suka cerita orang kaya yang tidak memperlihatkan keka6aannya
2024-10-30 01:35:46
0
user avatar
Bulan Borsil98
pribadi yang sangat baik hati dan bijak
2024-10-18 15:16:00
1
user avatar
Dilan lan
paling mantap
2024-05-20 23:53:18
0
user avatar
Deni Aliriyadi
tidak ada kelanjutanya
2024-05-09 23:46:44
0
user avatar
Achik Achik
cerita saya suka sangat bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus bagus dan bagus saya suka cerita ini
2024-05-01 11:45:41
1
user avatar
An Ka
oke oke oke oke dan oke bagus
2024-04-29 01:01:08
0
user avatar
RisalL ErielL
walaupun sudah prnh bca tpi pengen baca lagi seru, cmn syg terbatasi koin.
2024-04-02 22:45:10
0
user avatar
Akhmad Sunanto
antara bab 2019 ke 2020 kok udah beda alur ceritanya.g jelas bngt
2024-03-20 17:37:39
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 2863
2513 Bab
Bab 1
Jam dinding di asrama putra menunjukkan pukul sembilan malam ketika tiba-tiba terdengar teriakan, “Gerald, tolong turun ke lantai satu di asrama 101 dan ambilkan laptopku!”Seorang pria berambut pirang penghuni asrama sebelah membuka pintu kamar Gerald secara tiba-tiba, melempar uang satu dolar ke lantai lalu berbalik pergi. “Oh, iya, satu lagi, belikan aku air mineral di supermarket”Pria berambut pirang itu kembali lagi dan melempar tiga dolar ke lantai. Dua dolar untuk membeli air mineral, satu dolar untuk upah Gerald. “Hei, Blondie! Kenapa semua orang di asramamu selalu menyuruh Gerald melakukan ini-itu? Kenapa kalian sedemikian menyebalkan?”Teman satu asrama Gerald bertanya dengan sikap dingin karena mereka sudah tidak tahan lagi melihat Gerald tertindas. “Kau tinggal satu asrama dengan Gerald, tapi kau masih tidak mengerti? Hei, dengar! Jika kau memberinya satu dolar, dia bahkan akan bersedia memakan kotoran jika kau suruh!” Blondie tertawa puas lalu meninggalkan mereka. Ge
Baca selengkapnya
Bab 2
Ternyata selama ini orangtua dan kakak Gerald berbohong perihal mereka yang bekerja di luar negeri. Gerald segera menghubungi orangtuanya. Tentu saja mereka marah setelah mengetahui kakak Gerald membocorkan rahasia kekayaan mereka tanpa izin, tetapi mereka menyadari merekalah yang seharusnya meminta maaf pada Gerald. Ayah Gerald berkata bahwa dia tidak punya pilihan lain, dia ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Ia lalu menjelaskan semuanya pada Gerald.Setelah menutup telpon, Gerald menuju bank terdekat untuk mengambil seratus ribu dolar dari akunnya dan berencana menggunakannya untuk berbelanja dengan beberapa kartu kredit hitam yang dikirimkan kakaknya. Sebenarnya sampai detik ini Gerald belum sepenuhnya percaya. Apakah ini mimpi? Tetapi di sisi lain dia sangat bahagia.“Ah, Xavia, seandainya kita belum putus, aku akan membelikan apapun yang kau mau.”“Yuri dan Danny, kalian selalu mempermalukanku dan merendahkan aku selama ini di kampus. Aku penasaran akan seper
Baca selengkapnya
Bab 3
“Gerald, kenapa kau harus berpura-pura punya uang?” ejek Xavia.Sementara Rachel masih terkejut melihat kartu black-gold yang diletakkan Gerald di meja kasir. Pasalnya, kartu Universal Global Supreme Shopper hanya dikeluarkan untuk keluarga-keluarga kaya dan berkedudukan tinggi di dunia. Jadi tidak diragukan lagi kalau pemilik kartu itu pastilah orang yang sangat berada. Dari sisi yang lain, Wendy bergegas mengambil kartu itu dan memasukkannya ke alat pembaca. Lalu Gerald mengetikkan tanggal lahirnya sebagai pin dan transaksi berhasil!“Oh, ya, Tuhan!” Semua orang terkesiap.“Pria ini baru saja membeli Hermes edisi khusus seharga lima puluh lima ribu dolar? Dia benar-benar orang kaya!”“Sungguh rendah hati sekali”Para pengunjung memandangi Gerald penuh takjub. Dari tempatnya berdiri, Yuri sungguh tidak percaya dengan yang baru saja disaksikannya. Bagaimana bisa si miskin ini tiba-tiba menjadi kaya? Ada rasa sesak di dadanya. Beberapa saat lalu dia menunjukkan wawasan luasnya
Baca selengkapnya
Bab 4
Sayangnya, yang baru saja masuk bukan Gerald. “Danny! Mau apa kamu ke sini?” Ekspresi wajah Naomi berubah ketika dia melihat Danny. Mereka memang satu kelas dan lumayan akrab. Sampai kemudian Naomi tahu bahwa Danny mempermalukan Gerald. Naomi benar-benar kesal padanya. Sayangnya, Danny tidak peduli dan dia tetap masuk meski Naomi menunjukkan sikap tidak suka. “Naomi, kau masih marah? Aku hanya bercanda saja dengan Gerald malam itu. Mana aku tahu ternyata dia mengantarkan kotak itu ke Yuri?” Danny menjawab dengan senyum ceria, mencoba meyakinkan Naomi.Terlihat beberapa undangan mulai berdatangan dengan membawa kado. Ya, Naomi memang berasal dari keluarga kaya dan beberapa kali menawarkan bantuan ke Gerald ketika dia dalam kondisi sulit, tapi selalu ditolak. Sementara Danny sudah mengenal Naomi sejak bangku SMA.“Naomi, apakah ini Gerald yang mau kau kenalkan padaku? Apa yang terjadi?” tanya Alice saat menghampiri mereka. Saat melihat Alice, mata Danny langsung berbinar. Pasalnya,
Baca selengkapnya
Bab 5
Gerald bergegas meninggalkan ruang restoran. Naomi dan ketua asrama Gerald, Harper, berusaha mengejarnya. “Gerald! apa yang kau lakukan? Aku tidak bilang kalau aku tidak suka kado darimu!” suara Naomi terdengar cemas. “Gerald, jangan pergi. Tinggallah dulu dan ikutlah makan bersama kami. Akan sangat membosankan kalau kamu nggak ada!” Harper menambahkan.Gerald membalas dengan senyum, “Kalian lanjutkan saja pestanya tanpa aku. Ada pekerjaan yang benar-benar harus aku selesaikan. Tapi satu hal yang aku harapkan dari kalian, kumohon percayalah, aku tidak mungkin membelikan barang palsu untuk Naomi.” Gerald tidak tahu apakah dua temannya itu mempercayainya. Dalam hati ia menyalahkan kakaknya yang memberinya kartu belanja dengan jumlah minimal transaksi yang terlalu besar, lima puluh ribu dolar. Meski Naomi dan Harper terus membujuknya untuk tinggal, Gerald tetap bersikeras memilih pergi.“Apakah si Gembel itu sudah pergi?” sambut Danny setelah Naomi dan Harper kembali memasuki ruang
Baca selengkapnya
Bab 6
Di saat yang sama, di dalam ruangan paling mewah di villa itu, seorang pria paruh baya dengan aura kharismatik sedang berbincang dengan para pebisnis. Dia adalah Tuan Lyle, pemilik Wayfair Mountain Entertainment di Mayberry Commercial Street, yang membuatnya otomatis menjadi orang terkaya di kota Mayberry. Secara mengejutkan, tiba-tiba Tuan Lyle berdiri dan berlari keluar ruangan dengan tergesa, tepat setelah dia menutup telponnya. “Ada apa, Tuan Lyle?” Rekan-rekannya bertanya heran.Di ruang depan, Sebastian baru akan berjalan menuju kamarnya ketika kemudian dia melihat Gerald kembali memasuki villa. ‘Untuk apa lagi pria penipu ini datang kemari?’ pikirnya. Dia lalu menawarkan diri untuk membantu Jane membereskan masalah ini.“Nona Jane, sebaiknya kau segera panggil petugas keamanan. Itu cara satu-satunya menghadapi si kampung ini!” Sebastian tersenyum dingin pada Gerald. Jane mengangguk setuju kemudian memberi isyarat kepada para petugas keamanan untuk mendekat. “Berhenti!”
Baca selengkapnya
Bab 7
Gerald menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.Padahal dia sudah berusaha menghindari Naomi dan teman-temannya, terutama Alice, yang terlihat tidak suka sejak awal mereka bertemu. Karena itu dia juga tidak mau membuang banyak waktu mencoba akrab dengannya. “Danny yang punya ide untuk pergi ke Emperor Karaoke di Mayberry Commercial Street ini. Jika kau masih berusaha kabur lagi kali ini. Kau bukan lagi temanku!” ancam Naomi. Dia memang tipikal gadis yang suka blak-blakan dan terbuka, bahkan seringkali tidak memperhatikan situasi. Karenanya dia tidak bisa memahami bahwa Gerald bukan dari strata yang sama dengan mereka. Ya, tentu saja sebenarnya sekarang sudah tidak lagi. Melihat Gerald yang hanya mematung tanpa berkata apapun, Naomi kemudian melanjutkan, “Okey, ayo pergi bersamaku dan ikut bersenang-senang! Aku tahu kau pasti takut Danny akan menyulitkanmu lagi kan. Kau tidak perlu khawatir. Jika dia berani berulah macam-macam lagi, aku bersumpah akan memberinya pelajaran!”Ger
Baca selengkapnya
Bab 8
Danny mencibir, “Ya, Gerald yang itu!”Nigel menunjukkan ekspresi wajah yang aneh dan menarik kembali uluran tangannya. Dia lalu menepuk pundak Gerald dan berkata, “Gerald, aku sudah mendengar tentangmu sejak lama. Aku juga sudah bertemu dengan mantan pacarmu, Xavia. Dia gadis yang sangat cantik. Aku juga mau minta maaf padamu karena saudaraku telah mengambil Xavia darimu. Dan jika kau mau bersenang-senang di Mayberry Commercial Street, sebut saja namaku. Kau akan mendapatkan diskon tiga puluh persen!” Nigel meminta maaf dengan sopan.“Oh, Nigel, percuma meskipun dia menyebut namamu, dia tidak akan mampu membayar apapun di sini.” Alice dan teman-temannya kompak tertawa.“Aku juga minta maaf. Ketika Yuri berkata bahwa dia jatuh cinta pada pacar orang yang malang, aku tidak menyangka kalau gadis yang dia maksud begitu cantik. Sampai kemudian suatu hari aku pergi ke kampusmu dan melihat Xavia sekilas. Ketika aku tahu bagaimana Xavia, kupikir kau pasti adalah orang berada.” Nigel berkat
Baca selengkapnya
Bab 9
Gerald segera menjelaskan pada Zack semua yang terjadi. Di seberang sana, Zack mengangguk-angguk paham.“Ngomong-ngomong, Zack. Apakah kau mengenal orang bernama Nigel Fisher? Aku dengar keluarganya adalah pemilik restoran di Mayberry Commercial Street.” katanya sambil mengernyitkan dahi. Dia sebenarnya bukan orang yang suka berpikiran jahat, tetapi kemudian dia ingat bahwa Nigel adalah orang yang menyuruh Yuri merebut Xavia darinya. Dia ingin tahu reaksi Nigel jika dia dan keluarganya kehilangan kekayaan mereka. “Nigel? Ya, ayahnya adalah salah satu bawahanku. Dan restoran yang dikelola keluarganya juga atas namamu. Apa dia melakukan hal buruk padamu?” Zack mulai curiga. Gerald belum sempat menjawab ketika kemudian Zack melanjutkan, “Aku tahu apa yang harus kulakukan, Gerald. Jangan khawatir. Aku akan urus semuanya!”***Sejujurnya, Gerald tidak tahu yang akan dilakukan Zack. Karena dia juga tidak tahu sejauh apa pengaruh yang dimilikinya. Ini kali pertama dia menggunakan identi
Baca selengkapnya
Bab 10
”Huh? Bagaimana itu bisa terjadi? Siapa lagi yang lebih berkuasa dan berpengaruh daripada Nigel di Mayberry Commercial Street? Harper, apakah kau berbicara tentang dirimu sendiri?” kata Danny mencemooh.Harper segera menjawab, “Aku tidak bilang bahwa itu aku, aku hanya ragu akan ini semua. Lagipula, tadi kita juga berusaha mencari bantuan dengan menghubungi orang-orang yang kita kenal. Mungkin kita harus mengecek barangkali sebenarnya ada teman kita yang menolong kita keluar dari masalah ini. Kita harus memastikan bahwa kita berterima kasih pada orang yang benar.”“Ya, apa yang dikatakan Harper memang masuk akal!” kata Alice dengan ekspresi wajah serius. “Baiklah kalau begitu. Kalian semua, coba hubungi lagi orang yang tadi kalian mintai tolong, jadi kita bisa tahu apakah benar Nigel yang menolong kita atau bukan.” lanjutnya.Semua orang di sana mulai membuka ponsel mereka dan menghubungi keluarga dan teman-teman mereka tadi. Saat itu, Gerald merasa sangat canggung. Apakah dia har
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status