The Mistress

The Mistress

Oleh:  Long Journey  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
1.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Apakah aku tidak cantik dan menggemaskan? Mengapa orang-orang kaya itu enggan membawaku pergi dengan surat adopsi?" -Rheshylla Inka Dayana. Rheshylla lelah dengan takdir buruk yang menimpanya. Dia kabur dari panti asuhan saat berusia tujuh belas tahun dan mulai pengembaraannya. Dia memiliki Lalisa sebagai sahabat. Namun, dia terlalu serakah hingga mendambakan kasih sayang seorang pria. Saat dia sudah mendapat kebahagiaan semu itu, Rheshylla justru kehilangan semuanya. Kemudian satu per satu rahasia terbongkar dan semakin menjerat. Apakah rahasia itu dan bagaimana Rheshylla keluar dari jeratannya?

Lihat lebih banyak
The Mistress Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
6 Bab
1 | Sahabat Sejati
Bagian I   "Maaf, Resila. Saya sudah nggak bisa memperkerjakan orang yang nggak disiplin seperti kamu," ucap seorang wanita dewasa dengan pakaian mahalnya.  Rheshylla menatap sang atasan penuh kesedihan, "Saya mohon maaf, Mbak Astrid. Saya janji nggak akan terlambat lagi. Saya akan berangkat pagi dan—" "Cukup Resila! Sudah berapa kali kamu berjanji seperti itu? Apa kenyataannya? Kamu tetap terlambat! Bukan semenit dua menit. Tapi hampir satu jam!" Pemilik kafe tempat Rheshylla bekerja menaikkan suaranya. Menandakan bahwa dia benar-benar sedang marah saat ini.  Rheshylla sangat sedih menghadapi hari pemecatan dari kafe yang sudah tiga tahun memperkerjakannya. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh wanita muda berusia dua puluh dua itu selain menundukkan wajah tak berani menatap manik mata sang atasan—ralat, mantan atasan.  Wanita pemilik kafe pun menyerahkan sebuah amplop berisi gaji setengah bulan milik Rheshylla.
Baca selengkapnya
2 | Online Dating Apps
Bagian II🖤Pukul sembilan malam, Rheshylla baru terjaga. Tak terasa dia sudah terlelap hampir  empat jam lamanya. Sekarang perutnya terasa sangat lapar. Dia pun bangkit dari ranjang berniat mencari sesuatu untuk dimakan."Hape Ica di sini, orangnya ke mana?" monolog Rheshylla setelah melihat ponsel milik Lalisa di atas meja dapur.Rheshylla berniat mengabaikannya. Namun, dia takut jika panggilan itu penting. Dia pun mematikan kompor sebelum selesai memasak mie, dan melangkah menuju kamar Lalisa untuk mencari keberadaan gadis itu. "Ica! Hapemu bunyi terus, Ca! Kamu angkat dulu nih, siapa tahu penting," teriak Rheshylla yang menganggap Lalisa sudah tertidur. "Ica! Kamu di dalam, 'kan?!""ICA!"Namun, setelah berkali-kali meneriaki nama Lalisa gadis itu tak kunjung keluar dari kamar. Rheshylla yang merasa khawatir pun akhirnya membuka pintu kamar Lalisa. Setelah pintu terbuka, Rheshylla bisa bernapa
Baca selengkapnya
3 | Bastards!
Bagian III🖤Cahaya yang masuk melalui celah jendela Rheshylla begitu menyilaukan. Dia pun terbangun dengan kernyitan di kening tetapi perlahan mulai menyesuaikan diri dengan cahaya tersebut. Rheshylla duduk bersandar di kepala ranjang dan memijat keningnya yang entah mengapa terasa pening. Dia pun meraih ponsel dan menghidupkannya. Rheshylla berniat meminta pertolongan Lalisa melalui telepon. Namun, saat ponsel telah hidup dia justru mendapat pesan WhatsApp dari Lalisa yang mengatakan jika gadis itu saat ini sudah pergi ke pameran lukis bersama Samuel.[Sammy td beli bubur buat kita. Punyamu aku taruh di atas meja. Jangan lupa sarapan ya Eci Imut! I love you <3] Rheshylla tersenyum dan menggelengkan kepala membaca pesan lanjutan dari sahabatnya itu. Dia tentu tak ingin merepotkan Lalisa dengan sakit di kepalanya. Bergegas Rheshylla pun bangkit dan mengambil handuk serta baju rumahan di dalam lemari. Kemudian berjalan menuju kamar m
Baca selengkapnya
4 | Found You
Bagian IV 🖤 [Hey, Cutie!] Tak disangka baru menggeser beberapa foto ke kanan, sudah ada satu akun yang mengiriminya pesan. Rheshylla membuka profil tersebut dan menemukan sebuah foto pria matang dengan rahang tegas dan bulu tipis-tipis di wajah. Satu kata untuk menggambarkan pria dewasa itu. Tampan.  Jantung Rheshylla tiba-tiba berdetak sangat kencang. Dengan jari-jari yang gemetar Rheshylla mengetik beberapa huruf untuk membalas.  [Hello...] Tampak di bawah foto profil pria tersebut tulisan typing yang berarti dia tengah mengetik balasan untuk Rheshylla.  [How are you doing?] Rheshylla keasyikan berbalas pesan dengan pria bule itu. Tampaknya dia cukup nyaman dengan pembicaraan bersama pria matang. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa pria itu seorang b**ingan.  Tiba-tiba, pria dewasa di seberang sana menekan tombol panggil. Rheshylla ragu haruskah dia mengangkat panggilan video itu
Baca selengkapnya
5 | First Love, First Hurt
Bagian V 🖤 "Ci! Hari ini aku mau ke galeri. Kamu mau ikut nggak?" tanya Lalisa kepada Rheshylla setelah gadis itu selesai mandi.  "Ngapain ke galeri?" "Persiapan pameran. 'Kan setelah wisuda aku mau ngadain pameran. Gimana sih!?" Rheshylla memutar otak mencari memori kapan Lalisa pernah mengatakan perihal pameran ini. Namun, sepertinya nihil. Dia tak dapat mengingat apapun. Rheshylla pun menatap Lalisa dengan tajam.  "Kamu belum ngomongin ini sama aku by the way," sarkas Rheshylla.  Lalisa pun terkejut karena bisa-bisanya dia lupa memberi Rheshylla kabar tentang pameran ini. Dia hanya bisa menunjukkan cengirannya karena malu.  Hal itu membuat Rheshylla memutar bola matanya malas. "Ya udah, ayo!" Segera Rheshylla dan Lalisa bersiap untuk pergi ke galeri seni milik Lalisa. Tak ada persiapan khusus, hanya celana jeans dan kaus polos yang melekat di tubuh keduanya. Dua gadis muda ini memang tak
Baca selengkapnya
6 | Such a Bad Liar
Bagian VI   "Hey, kamu kenapa nangis di sini, Ci?"  Rheshylla yang tadinya meringkuk di lantai teras pun mendongak kala mendengar suara Lalisa memanggilnya. Dia lalu mendapati sang sahabat tengah menatapnya penuh kekhawatiran. Rheshylla merutuk kebodohannya yang tak memperhatikan sekitar. Bagaimana bisa Rheshylla menangis di tempat ramai seperti ini!? Menghapus air matanya dengan kasar, Rheshylla berusaha bangkit dan membersihkan celananya yang sudah menduduki debu. Seketika dia merubah mimik wajahnya menjadi seperti anak kecil. "Aku tuh sedih. Kamu sibuk banget, sampai nggak inget kalau bawa aku. Aku mau ngajak makan tapi nggak jadi karena kamunya ngilang," kata Rheshylla dengan bibir yang dikerucutkan.  Lalisa yang melihat itu pun memutar bola matanya dengan malas. Rheshylla padahal berusia beberapa bulan lebih tua dari Lalisa. Namun, justru Rheshylla-lah yang bersikap kekanakan. Lalisa meraih kedua pipi Rheshylla dan menekann
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status