Jerat Cinta Duda Bucin

Jerat Cinta Duda Bucin

Oleh:  dtyas  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
80 Peringkat
135Bab
143.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Dasar Om-om gila, gue sumpahin loe menikah sama berondong atau pasangan loe selingkuh sama berondong dan loe bucin akut. Ingat ya BUCIN." Sumpah serapah yang keluar dari mulut Sussana untuk Akbar Putra Mahesa. Ternyata takdir kembali mempertemukan mereka, Sussana harus magang di perusahaan yang mana Akbar adalah Presdir dari Perusahaan tersebut. Karena suatu kejadian akhirnya Akbar harus menikahi Sussana. Apa jadinya jika Sussana harus menjadi bagian dari sumpahnya untuk Akbar, seorang duda arrogant yang masa lalu perkawinannya berhubungan dengan kisah cinta Sussana dengan kekasihnya. Apakah Sussana mampu membuat Akbar kembali merasakan cinta dan meninggalkan kebiasaannya dengan para wanita ? instagram : dtyas_dtyas facebook : dtyas auliah

Lihat lebih banyak
Jerat Cinta Duda Bucin Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
JP
Mampir kak numpang promo ya ... REVENGE Pembalasan gadis yang teraniaya sampai hampir mati. Banyak misteri dan romance yang menyelimuti kisah ini. Semangat thor! Thanks ^-^
2023-01-03 23:44:52
0
user avatar
Abdul Mooin
Hahahahaha.. Sakit peruttt...
2022-09-19 02:30:30
1
user avatar
dtyas
Mampir yuk, ke lapak yg baru ISTRI KEDUA TAK BERARTI PELAKOR
2022-08-26 11:53:18
1
user avatar
Jalan Santai
Nice Story
2022-08-14 03:23:54
0
user avatar
Yen Lamour
Semangat terus ya kak ^^ mafia romance hadir lagi. Ketika cinta datang menyelip di antara dendam, mana yang akan dipilihnya?
2022-08-09 22:08:51
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu guys
2022-08-06 12:10:53
0
user avatar
alisa
lanjut lagi thor
2022-08-06 08:11:36
0
user avatar
Sun_Lee
Lanjut kak. baru mampir karna baru punya koin heheh
2022-08-02 20:47:36
0
user avatar
fanny tedjo pramono
ceritanya bagus ditunggu update guys
2022-08-02 14:42:34
0
user avatar
fanny tedjo pramono
sy tunggu update guys
2022-08-01 10:31:45
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu guys
2022-07-31 17:03:03
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu guys
2022-07-24 19:41:15
0
user avatar
alisa
lg promo nihhhh
2022-07-24 13:21:41
0
user avatar
fanny tedjo pramono
sy tunggu update guys
2022-07-22 18:37:01
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu guys
2022-07-20 16:33:14
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
135 Bab
Akbar Putra Mahesa
Dalam ruang kerja Presdir sebuah perusahaan, Akbar (34 tahun) yang sedang sibuk dengan fokus pada layar komputer juga setumpuk berkas di mejanya menunggu approval darinya. Larut dalam kesibukan dan sengaja menyibukan diri sudah ia lakukan selama beberapa tahun ini. Kurang lebih 5 tahun sejak ia bercerai dengan Inggrid.Ponselnya sejak pagi beberapa kali menerima panggilan dan notifikasi pesan dari Zudith, Mamihnya yang mengharuskan ia pulang untuk bergabung mengikuti makan malam keluarga. Tepatnya keluarga Yudha Mahesa, Papih dari Akbar Putra Mahesa.Akbar mengernyitkan dahi membaca pesannya Zudith kali ini. "Pokoknya kalau enggak hadir, kamu Mamih jodohkan dengan wanita pilihan Mamih. Entah itu hanya gertakan atau memang Zudith serius dalam ucapannya. Memang benar, jika Akbar selalu menghindari acara keluarga. Bukan tanpa alasan, tapi memang hanya menjaga hati dan telinga. Akbar bukan pria tidak laku sampai-sampai Zudith harus mengancam denga
Baca selengkapnya
Pertemuan Pertama
"Pagi Mas__" sapaan wanita di depan pintu terhenti saat melihat bukan Akbar yang membuka pintu."Cari siapa?" "Mas eh Pak Akbarnya ada?" Zudith melipat tangannya di dada sambil memindai wanita dihadapannya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mengenakan suit kerja dengan bawahan rok sepan selutut dan wedges serta membawa hand bag,"Kamu siapa?" "Maya Mih, dia staf aku. Masuklah May," jawab Akbar lalu duduk di kursi meja makan. Akbar yang sudah rapih dengan setelan kerja menikmati sarapan yang dibawa Zudith. Maya duduk disofa dengan tidak nyaman seperti siswa yang kepergok bolos oleh gurunya. "Sejak kapan pegawai kantor kamu suruh ke sini?" tanya Zudith yang pasti didengar Maya karena jarak antara ruang tamu dan meja makan tidak terlahang sekat atau ruang yang berbeda."Dia antar berkas Mih, aku jadi pembicara kuliah Umum enggak ke kantor," jawab Akbar. "Apa dia salah satu FWB kamu?" tanya Zudith berbisik, "Mam
Baca selengkapnya
Emosi Akbar
Ana menghela nafas, dalam hati mengumpat orang yang barusan bicara. Membalikkan badannya, “Maksudnya Bapak bicara begitu apa ya?”“Kamu tau maksud saya,” jawab Akbar lalu beranjak masuk kembali ke dalam mobil.Ana berteriak sebelum Akbar menutup pintu mobil, “Dasar om-om arrogant, pasti punya banyak simpanan sugar baby."Emosi Akbar tersulut mendengar kata-kata Ana, namun pikirannya masih waras untuk tidak menanggapi ocehan seorang gadis yang menurutnya tidak kompeten.Memarkirkan SUV premiumnya di parkiran khusus petinggi perusahaan. Selama menuju ruang kerjanya, setiap berpapasan dengan pegawai yang menyapa hanya dibalas dengan anggukan tanpa senyum atau menjawab.“Panggil Maya,” titah Akbar saat melewati meja Ayu sekretarisnya.“Baik Pak.”Akbar menatap ke luar pada jendela besar yang ada di belakang meja kerjanya, dengan tangan berada pada saku celananya. Tidak lama pintu diketuk
Baca selengkapnya
Bertemu Mantan
Hari ini Ana tidak ke kampus, urusan tempat magang dihandle Irgi dan Bima. Dia ada janji dengan Aldi, bertemu di salah satu mall dan disinilah ia berada, berkeliling sambil menikmati es boba menuju lokasi janji temunya dengan AldiDi tempat yang berbeda, Akbar sedang menandatangi berkas dan Ayu membacakan jadwalnya hari ini."Pertemuan dengan Mr. James di mana?""Jam makan siang di resto jepang Grand Indonesia pak.""Hm," menyerahkan berkas yang sudah ditanda tangan pada Ayu. "Panggilkan Maya!" titah Akbar pada Ayu sebelum sekretarisnya itu keluar."Baik Pak."Akbar membuka file klausa perjanjian dengan perusahaan James, menyentuh dagu serta mengernyitkan dahi saat membaca file tersebut.Terdengar ketukan pintu dan masuklah Maya, saat Maya hendak menuju Akbar dengan niat merayu, "Duduklah!" titah Akbar. Maya menelan saliva dan duduk di depan meja Akbar. 10 detik20 detik...1 menit2 menit 3 menit
Baca selengkapnya
Kembali Bertemu
"Bisa minta waktumu." Inggrid menyentuh lengan kiri Akbar yang berlapis jas. "Kita harus bicara, kapan kau sempat? Aku selalu siap." Inggrid dengan raut wajah memohon dan sendu. Sungguh Akbar ingin tertawa, "Baiklah, kebetulan ada yang ingin aku sampaikan."Wajah Inggrid berubah berseri mendengar ucapan Akbar."Jangan sok akrab denganku dan hentikan usahamu untuk kembali padaku. Singkirkan juga tanganmu," Akbar menghempaskan tangan Inggrid dan menepuk-nepuk lengan jas yang dipegang Inggrid seakan menghilangkan debu yang menempel.Akbar Berjalan meninggalkan Inggrid yang kesal karena perlakuannya. "Kirain mau CLBK," ujar Bowo. "Masih betah di Gigital Winner? Kalau udah bosen bilang, nanti saya mutasi kamu ke Timbuktu."Bowo berdecak, "Saya enggak seputus asa itu Pak."..Ana yang hampir sampai di H&M store melihat Aldi. Saat hendak memanggil, Ana melihat Aldi bersama seorang wanita. Bukan wanita yang seum
Baca selengkapnya
Sumpah Sussana
"Eh Pak, 'kan saya sudah minta maaf. Lagian wajar dong, orang enggak sengaja. Kenapa mulut Bapak pedes begitu, habis makan mercon ya?" "Ana," panggil Aldi yang mendekat pada Ana dan merangkul bahu gadis itu, "Kenapa?""Ini, orang aku udah minta maaf, ampun deh galak bener." Akbar menoleh pada laki-laki disamping Ana, menaikan alisnya berfikir kapan pernah melihat bocah ini. 'Ahaaa, I remember you,' batin Akbar. Bocah kampret yang pernah hadir diantara hubungannya dengan Inggrid dulu. Bocah lugu yang pinter cari uang lewat jalan pintas dengan menjalani hubungan dengan istri orang yang rela memberikan materi berlebih. Akbar tersenyum sinis, "Kalian pasangan? Cocok sekali. Apa kamu masih menjalani profesi dulu?" Akbar mengalihkan tatapannya dan bertanya pada Aldi .Aldi ingat orang didepannya adalah suami dari salah satu tante-tante yang pernah dekat dengannya. Tidak ingin jadi panjang dan Ana tau semuanya, ia pun mengajak A
Baca selengkapnya
Rencana Yang Gagal
Akbar menyentuh bagian inti Maya dengan tangannya, menggerakan dari atas ke bawah dan kadang bergerak berputar membuat milik Maya basah, "Ohhhhh, Pak. Please!" Akbar melepas bathrobenya, Maya melirik ke bawah tubuh Akbar. Membelakan matanya melihat junior Akbar dalam posisi tegang dengan ukuran yang woww. Akbar memasang pengaman lalu mendorong miliknya ke tubuh Maya. Melenguuh dan mendessah hanya itu yang dapat Maya lakukan, saat Akbar terus menggerakan pinggulnya. Sesaat otaknya mengingat sumpah yang keluar dari mulut manis Ana. Shiitt, Akbar semakin mendorong lebih cepat membuat Maya memekik dan mengejang karena telah sampai pada puncaknya. Akbar membalikkan tubuh Maya sedikit menungging, kembali menancapkan miliknya pada tubuh Maya. Terus mengayuh dengan memejamkan matanya dan tanpa disadari Akbar, bibirnya mengucapkan sebuah nama "Sussana," lalu ia mengerang karena telah mendapatkan kenikmatan dunia. Setelah dirasa cukup mengeluark
Baca selengkapnya
Berada di Atap yang sama
Senin, hari sibuk di awal minggu ini menjadi awal Sussana mengenal kegiatan baru. Yah, hari ini adalah hari pertama ia magang yang merupakan program kegiatan kampus yang harus ia ikuti. Lebih dari 25 orang mahasiswa magang dengan berbagai macam program studi telah berkumpul di ruangan untuk mengikuti pengarahan. Bagian HRD menyampaikan ada pengarahan langsung dari Presdir sehingga mereka diminta menunggu. Mengenakan seragam putih hitam khas peserta magang, Ana dengan rok hitam dan blouse putih lengan panjang dan flatshoes juga berwarna hitam, duduk diantara Irgi dan Bima. Terlihat sedikit pergerakan di depan, salah seorang membuka acara dan mengatakan Presdir segera hadir. Ana mengeluarkan ponsel dan mengaturnya menjadi silent berbarengan dengan masuknya Presdir perusahaan bersama beberapa orang dengan posisi penting perusahaan itu. Saat menolehkan pandangan ke depan betapa terkejutnya Irgi terutama Ana yang mendapati bahwa Presiden Direkt
Baca selengkapnya
Tugas Perdana
Akbar hanya menoleh sekilas tanpa menjawab, "Disapa bukannya jawab, dasar Om-om jutek," ucap Ana dalam hati."Tidak usah merutuk," ujar Akbar. Ana spontan menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Kok tau sih Pak? Bapak peramal ya?" Akbar hanya berdecak. "Kenapa ? Kamu mau ucap sumpah untuk saya lagi?""Enggak pak, lagian bapak mulutnya pedes banget wajarlah mulut saya refleks keluar kalimat itu.""Kalimat apa?" Akbar sudah mengunci tubuh Ana di dinding, ia berani begitu karena hanya ada mereka berdua di dalam lift. "Eh, Bapak mau ngapain?"ucap Ana dengan tubuh semakin merapat ke dinding lift. "Kamu maunya ngapain?" Ana melihat dia sudah hampir sampai di lantai tujuan, saat pintu lift akan terbuka Ana mendorong tubuh Akbar dan keluar dari lift dengan agak berlari. Masuk ke ruangan dengan sedikit terengah, "Suzana, kenapa lo?" tanya Satria ketua bagian tempat Una bertugas. "Ada orang gila Bang?" "Orang gila? Di mana? Masa sih bisa masuk ke da
Baca selengkapnya
Senyum Sussana
Finance meeting pun dimulai, beragendakan pembahasan laporan dan anggaran project yang sebelumnya dianggap salah oleh Akbar. Sudah lebih dari dua jam rapat itu berjalan, Ana pun mulai jenuh karena sejak awal rapat dia hanya duduk di sebelah kiri Akbar."Kalau cuma jadi pajangan kayak cangkir-cangkir di bufet mah mending enggak usah diajak ikut rapat kali," batin Ana."Rekap ini dibuat oleh peserta magang, masa kalian yang katanya sudah pengalaman, bisa kalah sama anak magang yang pendidikannya aja belum selesai."Tuinggg, Ana mendengar kalimat yang sepertinya mengandung kontroversi dan benar saja  sekarang semua peserta rapat melirik kepada Ana. "Ini nih yang kadang membuat pegawai tetap dan karyawan magang enggak akur. Pujian ditempat yang tidak semestinya. OMG, kenapa harus muji aku disaat mereka habis kena teguran. Selamat datang penyiksaan," batin Ana.Ana hanya menunduk, "Jadi, biasakan kalian bekerja teliti.""Oke, saya rasa cukup. Selamat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status