Dosa Termanis dengan Calon Iparku

Dosa Termanis dengan Calon Iparku

By:  Na_Vya  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
28 ratings
95Chapters
7.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Karena utang ayahnya, Safira diam-diam bekerja sebagai pemandu karoke. Sayangnya, Kai--calon adik iparnya--mengetahui itu. Panik, Safira pun menyetujui apa pun permintaan pria tersebut asalkan dia tidak membocorkannya pada sang kekasih. Hanya saja, ia lupa jika Kai adalah seorang "pemain wanita" yang bisa membuat Safira lengah dan ... terlibat dosa termanis. Lantas, bagaimana kisah keduanya?

View More
Dosa Termanis dengan Calon Iparku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zaid Zaza
Kerren Bangett! Rugi Kalau nggak Baca!! Izin promo Thor. Yok mampir di novel: "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-03 14:50:33
0
user avatar
Anggi Rianty
nggak diragukan lagi, karyanya mah
2024-01-04 23:02:24
1
user avatar
MN Rohmadi
ijin promosi thor. Telah terbit novel yang sangat asik di baca yup baca MENANTU SANG JENDRAL BESAR. karya MN ROHMADI.
2023-10-23 10:37:33
1
user avatar
Na_Vya
Yuhuuuu.... baca buku baruku yuk! Judulnya*Mantan Mertuaku, Suami Keduaku*
2023-10-22 09:16:52
0
user avatar
agneslovely2014
Yeayy akhirnya jadi sama Arkana, aku suka yang kalem dan protective sih, selalu bisa diandalkan
2023-10-14 00:20:36
1
user avatar
Ayaya Malila
seru banget ini, ngikutin pusaran cinta antara Safira dan Kai ... alurnya keren, nggak ngebosenin, bikin pengen baca terus ...️
2023-09-30 10:31:01
1
user avatar
Laquisha Bay
Panas dingin aku bacanya, wkwk. Aku suka banget! To be honest, cowok yang agresif memang lebih menarik dan menantang sih bahkan di real life sekalipun. Aku sudah pasti ngeship Kai-Safira. Arkana kasih jodoh lain aja yaaaa, kak?
2023-09-28 18:42:28
1
user avatar
Cathalea
Kai ini pasti jago ngerayu deh, makanya Safira jadi luluh. .........
2023-09-16 10:04:41
1
default avatar
Fifi Rindu Fifi
baru baca sinopsisnya aja udah bikin penasaran. bener bener alur yang keren
2023-09-16 08:32:09
1
user avatar
Haniocta_
Wah ceritanya keren thor, seru banget. bikin nagih pengen baca terus.
2023-09-15 13:52:26
1
user avatar
Rindu_Mentari
wah Kai, kamu embat juga calon kakak iparmu
2023-09-15 10:40:29
1
user avatar
irma_nur_kumala
yang menggoda itu mmng menggiurkan..hati2 safira..
2023-09-15 10:08:32
1
user avatar
Henny Djayadi
insyaf Saf! jangan mau dimanfaatkan si Kai. nagih banget baca cerita ini
2023-09-14 19:51:04
1
user avatar
Anna Sahara
Beuh, Kai memanfaatkan situasi nih
2023-09-14 17:08:20
1
user avatar
MAF_0808
safia jadi dilema
2023-09-14 15:03:51
1
  • 1
  • 2
95 Chapters
Semaunya~
happy reading:")***Siang itu seorang gadis cantik berpenampilan sederhana terlihat sedang berbincang dengan seorang lelaki yang penampilannya berbanding terbalik. Tubuh proporsional dibalut dengan setelan jas warna hitam, wajah sangat tampan, dan senyuman yang menawan membuat para perempuan di sekitar curi-curi pandang.Keduanya terlibat obrolan ringan sambil menikmati menu yang tersaji di meja Restoran, yang cukup terkenal. Di weekend seperti sekarang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pasangan serasi itu. Bertemu dua kali dalam seminggu merupakan salah satu cara agar hubungan mereka tetap terjaga.Dan di setiap pertemuan, mereka akan membahas mengenai apa saja tak terkecuali masalah pekerjaan. Sang wanita terus tersenyum, kadang tersipu apabila mendapat perhatian kecil dari pujaannya. Namun senyuman itu seketika pudar ketika bunyi pesan masuk terdengar.Wanita yang memakai jumpsuit dress warna maroon sebatas lutut itu melirik pada ponselnya, lalu mengejanya dalam hati.
Read more
Menurut.
Kesal.Itulah yang dirasakan Safira detik ini. Tidak bisa berbuat apa-apa mau pun menolak keinginan konyol dari pemuda di sampingnya yang tengah fokus menyetir. Kebohongan demi kebohongan seakan menjadi teman baik dalam kehidupan Safira selama hampir tiga bulan terakhir ini. Walaupun itu bukanlah maunya. Akan tetapi, Safira juga terlalu pengecut untuk berkata jujur kepada Arkana—pria baik yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.'Hfft …'Helaan frustrasi tak pernah berhenti berembus dari hidung dan mulut Safira. Rasa bersalahnya seolah-olah membuat dadanya terasa sangat sesak. Arkana sangat mempercayai serta mencintai Safira. Tak pandang bulu meski status sosial mereka amatlah berbeda jauh. Cinta Arkanalah yang membuat Safira menjadi tidak percaya diri, memilih memendam masalahnya sendiri sekaligus menutupi fakta lain mengenai pekerjaan sambilan yang dilakoninya selama ini.Namun, rahasia yang coba dia tutupi dari Arkana lantaran malu, malah justru diketahui tanpa sengaja oleh Kai. S
Read more
Pelunas Utang~
"Elu tunggu di sini dulu. Jangan ke mana-mana sebelum gue samperin lu. Ngerti?" titah Kai setelah menggiring Safira masuk ke Bar, dan mengajaknya ke ruangan VIP. Pemuda itu hanya berdiri di depan pintu seraya bersedekap, menunggu Safira masuk ke dalam."Kamu mau ke mana lagi?" tanya Safira, masih berdiri di depan pintu sama seperti Kai. Dia kesal, tetapi tidak bisa protes. Untuk apa Kai jauh-jauh mengajaknya ke tempat ini, bila ujung-ujungnya harus menunggu sendirian.Kai menghela napas panjang, meraup kasar wajahnya sesaat, lantas menyahut, "Tadi 'kan gue udah bilang kalo ada urusan bentar. Nanti gue balik lagi ke sini. Elu tenang aja." Dia pun melihat jam tangannya sekilas dengan gusar. "Udah sana masuk. Tunggu di dalem. Kalo mau tidur, silakan.""Tap—" Belum juga menuntaskan kalimat protesnya, Kai lebih dulu mendorong lengan Safira supaya segera masuk, sebab dia sudah ditunggu oleh seseorang di rooftop tempat tersebut. "Ish! Kasar banget kamu!" Safira merengut sambil mengusap lenga
Read more
Perbuatan Kai~
Safira langsung masuk setelah mendapat izin dari Danis—pemilik Bar tempatnya bekerja sampingan, sekaligus sahabatnya Kai. Berdiri sungkan di balik pintu yang baru saja ditutup, Safira belum berani duduk, masih memandang Bosnya yang bermata sipit dan berlesung pipit. Danis adalah keturunan marga Tionghoa campuran Jawa, tetapi dia tidak pelit seperti kebanyakan para orang Cina pada umumnya.Berkat kebaikan hatinyalah, Safira diperbolehkan mencicil utang ayahnya yang kerap berjudi di tempat itu. Setiap satu Minggu sekali gajinya akan dipotong sesuai kesepakatan diawal, yakni 50persen. Sisanya akan diberikan kepada Safira untuk biaya hidup."Kamu jam segini udah ada di sini? Sama Kai?" Danis lebih dulu bertanya pada Safira karena pekerjanya itu tak kunjung membuka suara. Pandangannya tetap tertuju pada layar ponsel di tangan.Safira cukup terkejut karena bosnya itu tahu jika dia datang ke tempat ini bersama Kai. "Kok, Pak Danis tau kalo saya ke sini sama dia?" tanyanya masih berdiri di te
Read more
Kepergok seseorang~
Sambil bersedekap dan tatapan memicing, Safira bertanya, "Kenapa kamu lunasin semua utang-utangku ke Pak Danis?"Saat mengetahui fakta tersebut, Safira tentu saja terkejut dan sempat tak percaya. Mengapa seorang Kai yang tidak ada urusannya sama sekali dengan utang-utang ayahnya Safira, mau berbaik hati mendonasikan sebagian uangnya untuk melunasi.Apa ini hanya akal-akalan Kai saja? Tetapi untuk apa? Untuk apa Kai sukarela mengeluarkan uang sebanyak itu, kalau tanpa ada niat terselubung di dalamnya?Bukannya menjawab, Kai justru tersenyum miring, lalu bersedekap. Padahal, dia belum berniat untuk memberitahu Safira jika telah melunasi semua utang-utang perempuan itu. Rencananya, Kai akan mengatakannya nanti setelah surat perjanjian diperbarui. Namun, tidak masalah. Safira tahu besok mau pun sekarang, itu sama saja. Tidak ada bedanya.Geram, sebab Kai tak kunjung menjawab pertanyaannya. Safira menarik napas panjang, seraya memejam sesaat. Feeling-nya tidak salah lagi. Pasti ada niat te
Read more
Hinaan Januar~
Tengah malam Safira baru saja tiba di rumah setelah bekerja sambilan di Bar. Di Weekend seperti sekarang harusnya dia bisa santai. Namun pada nyatanya hal tersebut tidak berlaku di kehidupan perempuan berusia dua puluh lima tahun itu. Dia langsung menuju ke kamar sederhana yang menjadi saksi bisu selama hampir dua puluh lima tahun terakhir. Semenjak sang ibu pergi lima tahun yang lalu, Safira hanya hidup bersama sang ayah di rumah itu. Dan semenjak kepergian ibunya, Safira pun harus kehilangan sosok ayahnya yang baik. Ayah Safira berubah menjadi sosok yang berbeda setelah ditinggal pergi istri tercinta. Yang mulanya rajin bekerja menjadi pemalas serta sering marah-marah tidak jelas kalau sedang tidak punya uang. Menjengkelkannya lagi, ayahnya Safira juga menjadi seorang penjudi dan hobi mabuk. Itulah kenapa, Safira bisa mempunyai utang yang jumlahnya begitu besar tanpa dia pernah merasakan memakai uang tersebut. Keadaan yang telah memaksanya mengambil tawaran Danis kala itu agar bi
Read more
Menagih Jaminan~
Baru saja hendak mematikan lampu kamar, dering ponsel yang telah disetting khusus dengan nama si pemanggil bergema di ruangan tersebut. Atensi Safira seketika teralihkan pada benda pipih hadiah dari pria yang sebentar lagi menjadi suaminya.Senyum Safira sontak terukir begitu melihat nama pria yang mengisi hatinya sejak dua tahun terakhir. "Mas Arkana?"Menyambar ponselnya yang tak berhenti berdering, Safira segera menggeser tombol hijau ke atas, lalu menempelkannya ke telinga. "Halo, Mas?" Dia menyapa dengan raut semringah seraya bersandar di kepala ranjang dan kaki dilipat."Halo, Fir? Udah tidur?" tanya Arkana."Baru mau tidur, Mas." Safira meraih guling dan memeluknya. "Mas, kok, belum tidur?"Hening sejenak, hanya helaan napas yang terdengar di telinga Safira. Sampai beberapa detik berlalu, Arkana menyahut, "Aku baru pulang dari apartemennya Kai.""Kai?" Punggung Safira sontak menegang, bahkan sampai reflek menegak. "Mas Arkana habis dari apartemennya Kai?" Seolah Safira ingin me
Read more
Aib keluarga~
Tentang jaminan itu, Safira sungguh tak pernah ingin memberikan apa pun untuk dijadikan sebagai jaminan, seperti yang dimaksud oleh Kai. Bukan dia yang meminta Kai untuk melunasi utang-utangnya pada Danis melainkan pemuda itu sendirilah yang dengan sukarela memberikan bantuan.Safira pikir, Kai akan melupakan masalah tersebut, dan tidak akan pernah lagi mengungkitnya. Kalau Kai meminta Safira untuk mencicilnya itu tidak masalah, sebab biar bagaimana pun utang tersebut adalah tanggung jawabnya. Jumlahnya yang terlampau besar menyebabkan Safira tidak bisa membayarnya sekaligus."Fir." Kai menegur perempuan yang belum ada niatan untuk membuka mulutnya. "Kenapa diem? Padahal, elu tinggal jawab. Simpel."Manik Safira melotot tak percaya. "Simpel? Kamu bilang simpel?" Dia meletakkan sendok bekas mengaduk kopi dengan kasar, lalu menghampiri Kai. "Yang kamu minta sebagai jaminan itu tubuh aku, Kai. Dan kamu bilang itu simpel? Ck, gak waras kamu!""Gue emang udah gak waras," sahut Kai. "Kalo g
Read more
Terjebak~
Jujur, Safira terkejut mendengar fakta yang terlontar dari mulut Arkana. Fakta yang kemungkinan akan dianggap sebagai aib oleh sebagian orang di luaran sana. Anak tidak sah? Anak haram? Anak hasil perselingkuhan? Entah apa lagi sebutannya. Safira tidak mau ambil pusing. Semua itu bukanlah urusannya. Semua aib atau masalah tersebut bukanlah hal yang pantas dibicarakan pada sembarang orang. Siapa Safira? Safira hanyalah calon istri Arkana yang kebetulan akan menjadi bagian dari keluarga terpandang itu. Jika tidak, mana mungkin dia bisa mengetahui aib dari keluarga itu? Dari sinilah Safira mulai paham, mengapa kedua kakak beradik itu tidak pernah terlihat akrab. Kai selalu menjaga jarak dengan Arkana. Tak pernah sekali pun dia melihat dua bersaudara itu bersama atau sekadar mengobrol layaknya saudara. Safira ingat sekali ketika pertama kali dia bertemu Kai. Saat itu dia mengira jika Kai tinggal di luar negeri. Namun ternyata, pemikirannya salah. Arkana mengatakan kalau adik satu-s
Read more
Paksaan Kai~
Terbangun karena terpaan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar yang tidak pernah tertutup. Safira tersentak kaget sebab dia terbangun bukan di kamarnya, melainkan..."Ini ...?" Dia usap kasar wajahnya yang terlihat kesal sekaligus menyesal. "Bisa-bisanya aku ketiduran di sini, ck!" Kecerobohan itu tak mungkin terjadi jika saja Safira tidak menuruti nalurinya sebagai sesama manusia. Semalam, dia pikir Kai akan bertindak sama seperti yang sudah-sudah. Dia kira Kai akan kembali melecehkannya.Namun, semua pikiran buruk tersebut musnah ketika tiba-tiba Kai jatuh pingsan tepat berada di pelukannya. Safira tentu panik sebab rupa-rupanya, calon adik iparnya itu demam tinggi. Alhasil, setelah menimbang-nimbang keputusan cukup lama, Safira memilih mengesampingkan gengsi serta kekesalannya untuk sementara, demi menyelamatkan nyawa seseorang yang telah membuatnya susah selama tiga bulan terakhir ini."Ck, aku harus buru-buru pulang. Mana hapeku? Jam berapa sekarang?" Safira beranjak
Read more
DMCA.com Protection Status