SYMPHONY: MENJUAL JIWA PADA IBLIS

SYMPHONY: MENJUAL JIWA PADA IBLIS

Oleh:  Secret Dita  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
1 Peringkat
20Bab
448Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Musik membawa impian berdarah. ______ Sekelompok murid akademi musik Marrionette tak sengaja membebaskan sihir masa lampau dan membuat musik di seluruh dunia hilang. Akibatnya, mereka harus menghadapi perkumpulan aliran musik satanik. Bisakah mereka menghindar dari incaran Sang Demon, sementara ada dunia yang harus dikembalikan seperti sediakala?

Lihat lebih banyak
SYMPHONY: MENJUAL JIWA PADA IBLIS Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Treasure Maker
waaah keren
2022-09-16 08:02:43
0
20 Bab
Boneka
Tepat tengah malam. Antara sadar tak sadar, Dahlia meregangkan tubuh. Penglihatan Dahlia memang masih sedikit buram, tapi ia yakin jarum jam menunjuk angka dua belas. Apa yang membangunkannya? Ah, ya... Dahlia sempat tersentak oleh musik menyeramkan di dalam mimpinya. Dahlia terduduk di pinggir ranjang kecil, sibuk menggosok matanya yang lekat. Tunggu. Di tengah rasa dahaga yang memuncak, wanita berusia empat puluhan itu mendadak tertegun. Ia fokus menajamkan indera pendengaran. Seiring kesadaran Dahlia sepenuhnya pulih, sayup-sayup musik lambat laun terdengar semakin jelas. Oh, tidak. Rupanya ini bukan mimpi. Musik aneh itu sungguh hadir di dekatnya. Dahlia lekas beranjak. Hanya ada dirinya dan Aluna Cathryn di rumah, sedangkan sopir berada di bangunan lain. Jadi sudah jelas tujuan asisten rumah tangga adalah memeriksa keadaan majikannya terlebih dulu. Apalagi akhir-akhir ini, Aluna tampak sering melamun dan lebih baik diam. Seakan-akan mengisyaratkan kondisi
Baca selengkapnya
Kalut
Jemari Jason Skyder lincah menari di atas kibord laptop. Sesekali punggung tangannya menyeka pelipis, padahal dia tidak berkeringat, hanya perasaannya saja yang kepanasan.Satu gadis pirang di samping Skyder saling beradu pandang terheran-heran dengan Milky.“Dia daritadi kayak gitu? Ngapain?” bisik Milky.Elz mengangkat bahu. “Aku gak tau dia kenapa.”Milky lantas mengetuk-ngetuk meja di depan Skyder. “Lo kenapa? Ada tugas dadakan?” “Lo tau, kan, gue suka banget teori konspirasi?” Skyder balik bertanya.“Terus?” Milky mengangkat alis.“Gue lagi ngumpulin teori soal musik-musik nyeremin. Liat dah!” Skyder memutar laptopnya ke depan muka Milky.Mata gadis itu menyipit, berusaha membaca baris demi baris jurnal yang diberi judul, ‘Musik Tidak Benar-Benar Musik Sampai Kita Tahu Sihir yang Di Baliknya’.“Apaan, nih? Lo gak puyeng apa baca kayak gini? Kalau Milky mending baca ratusan lembar patrikur deh.”“Ih, lo gak tau ini seru, tau. Gue ngumpulin semua riset ini buat bikin lagu—” Skyder
Baca selengkapnya
Jatuh
Anak-anak Funtastic mulai terbiasa dengan berbagai macam bentuk menara di sepanjang jalan yang mereka lalui. Bahkan mayoritas rumah warga sendiri beratap lengkung. Warna pastel pun mendominasi, serasi bersama kelopak bunga yang bermekaran. Tak banyak warga setempat yang berada di luar. Karena bukan musim libur panjang, damainya situasi di sana masih kental terasa. Gemericik aliran sungai terdengar mengantar kicauan burung yang hinggap dari satu pohon ke pohon lain. Lampu-lampu kuning pun dinyalakan kala hari mulai temaram. Yang pasti, seratus delapan puluh derajat dari Kota New York yang tak pernah padam. Keempat muda-mudi itu berhenti di puncak jembatan kecil. Ikan-ikan kecil berlalu-lalang di bawah mereka. "Liat! Ikannya mirip kamu pas misuh-misuh," ledek Zerikyu, menunjuk salah satu ikan berpipi kembung. Sontak, Milky meninju pelan pundak laki-laki itu. "Pacar kamu ikan?" Zerikyu mengendikkan bahu. "Gak apa-apa
Baca selengkapnya
Peluru Misterius
Pundak Zerikyu merosot dalam helaan napas berat. Kedua tangannya menekan wajah, sementara ada air mata yang memaksa terjun bebas. Keraguan Milky benar adanya. Zerikyu benar-benar tidak berpikir untuk beristirahat apalagi berhenti. "Yang buruk-buruk mulu yang dateng, sialan!" Zerikyu meracau. Kepalan tangannya meninju-ninju paha. Ada mimpi sang mama, yang harus dia wujudkan. Ada janji pada mamanya, yang harus dia tepati. Namun, tidak banyak waktu yang tersisa untuk keduanya. Tanpa sepengetahuan Reanna, Zerikyu diberitahu dokter bahwa tingkat keberhasilan operasi mamanya minim. Menutupi luka dalam diam. Zerikyu mempersiapkan diri untuk menerima yang terburuk. Mini konser kemungkinan besar adalah hadiah terakhirnya untuk mama. Selepas itu, Zerikyu akan melapangkan hati dan melepaskan mamanya pada takdir. Meski nyatanya, kita tidak akan pernah siap akan perpisahan. Namun sekarang, dunia seolah memberikannya pilihan terburuk dari
Baca selengkapnya
Pertemuan
"Ya, betul! Kami berada di Narodni Muzei, Muzejska Ulica! Pelaku ... pelakunya ... berusaha melarikan diri! Tolong secepatnya ...." Keringat dingin memenuhi sekujur tubuh Elz. Ia ragu apakah menjelaskan dengan benar di telepon. Sepanjang racauannya, energi Elz terkuras habis. Bau darah menusuk indera penciuman dan membuatnya mual. Ia terus menahan diri agar tidak menengok ke belakang. Elz meringis halus. Rasanya, dia sedang diawasi oleh mayat. Lima menit berlalu sejak telepon terputus. Namun seakan-akan, waktu berhenti berjalan. Milky mondar-mandir gelisah, kemudian berhenti saat kakinya mulai merasa pegal. Ia mengangkat kepalanya ke arah langit. Fullmoon. Pupil mata Milky berair, selain terhipnotis oleh sempurnanya cahaya bulan yang tampak putih dan berkabut. Nama Zerikyu juga lekat di pikiran bawah sadar Milky. Rindu tak beralasan. Cemas sedikit demi sedikit membunuh harapan dan doa. Milky takut sesuatu terjadi pada Zerikyu. Bagaimana kalau ini bukan hari yang
Baca selengkapnya
Ricuh
"Hah? Yang bener aja anjir, lu sadar gak udah dan mau bunuh orang. Kalau kita bantuin lo, kita juga masuk penjara, Paman," gerutu Skyder. "Baik! Saya tidak akan segan!" Tiger mengancam. Gigi atas dan bawah Milky beradu saking jengkelnya. Ia pasrah kepalanya ditoyor-toyor pistol. Tidak dengan batinnya yang sibuk menghujat Skyder. Dasar bocah bego! Nyawa gue lo tawar-tawar. "Okay! Okay! I'll help!" Zerikyu panik. "Saya bantu kamu melarikan diri, tapi biarin dia keluar lewat pintu utama. Sekarang." "C'mon." Zerikyu mengambil langkah ancang sembari mengipas-ngipaskan tangan perlahan. Pupil matanya mencuri pandangan lembut ke Milky, tapi tegas menyuruh gadis itu untuk mempercayainya. Milky merasakan lengan Tiger melonggar. Nice, Kak Rikyu. Diam-diam, Milky memasukkan tangannya ke saku. Gagang gunting berhasil berada di genggaman. Ia akan menancapkannya di pangkal lengan Tiger hingga pria itu langsung menjatuhkan pistol. Namun, saat gunting nyaris keluar dari saku. Sayup-sayup sirine p
Baca selengkapnya
If
Kedatangan Skyder di kafe jelas membuat teman-temannya terlonjak berdiri. Nyaris satu jam mereka menunggu ditemani gemericik air di kolam kecil. Sesekali mereka melirik televisi gantung yang menyiarkan drama keluarga. Hanya dialog demi dialog yang terlontar. Tidak ada musik pengantar. Hal itu membuat Milky memijat pelipisnya berkali-kali saking kelewat aneh, tepatnya cringe. Terbekatilah orang-orang di belakang layar yang bekerja di bagian efek suara. Meskipun menyedihkan mengingat mereka mungkin kehilangan pekerjaan tiba-tiba tanpa tahu alasannya. "Gimana?" Zerikyu mengawali bertanya. Skyder terduduk lesu. Teman-temannya pun melakukan hal yang sama. Dugaan mereka hampir sembilan puluh sembilan persen benar. Dunia tak lagi sama. Ada yang salah dengan semua ini dan mereka bingung apakah kedepannya akan baik-baik saja atau semakin buruk. "Mr. Sam dan anak-anak yang lain juga bingung kenapa mereka ada di negeri orang. Gue udah coba jelasin tentang agenda study tur, termasuk Marionett
Baca selengkapnya
New Part
Sekilas Zerikyu melirik Skyder di kursi seberang. Bisa ditebak betapa frustrasinya Skyder yang tengah sibuk menulis mentahan lirik lagu. Berkali-kali ia merobek buku kecilnya. Sesering itu pula Skyder menjambak rambutnya sendiri. Headphone merah Skyder tetap menggantung di telinga meski tidak mengeluarkan suara apa pun. Anak itu pasti kesulitan mendapat inspirasi. Di sisi lain, Skyder pasti akan merindukan lagu-lagu legendaris dari The Beatles, The 1975, dan Michael Jackson. Zerikyu tahu betul, ketiga musisi itu yang memberi efek dopamin dan menjadikannya heboh setiap saat. Jika keadaannya seperti ini, dia harus menciptakan dopamin lain. Punggung Zerikyu merosot ke sandaran kursi. Ia melesak manjakan pipi ke puncak kepala Milky sembari merengut. Sebal sekali menyadari fakta bahwa kedamaian hanya bisa didapat saat kita tidur. Namun sekarang, tidur pun terasa hambar. Setelah semua yang terjadi, ia bingung bagaimana dunianya akan kembali berjalan, sementara jalan impian dirinya dan ora
Baca selengkapnya
Forbidden
"Tumben lo pinter." Milky akhirnya memuji anak itu. Milky tahu, kekecewaan Zerikyu takkan sirna dalam sekejap. Ia menyelipkan jarinya ke ruas-ruas jari Zerikyu. Genggaman kokoh tersalur hangat hingga membesarkan hati Zerikyu. "Ayo kita abisin malem ini berdua, Kak Zerikyu Ganteng!" Melihat gadis mungil itu mendorong pipi ke pangkal lengannya supaya dirinya lekas berjalan, Zerikyu tersenyum simpul. Curang, Katanya pada semesta. Mana bisa Zerikyu menolak diberi pelipur lara segemas kucing ini. “Kata siapa kalian bisa berduaan?” Dua pasang badan menghadang keempat laju langkah muda-mudi itu. Jeviter tampak tertatih-tatih di belakang, menyusul orangtuanya. “Ma? Pa?” Milky gemetar menangkap getaran kurang ramah. Ia mengencangkan pegangan di siku Zerikyu, tapi pria itu melepas pelan tangan gadisnya, lalu menjaganya dalam genggaman erat. Zerikyu merasakan hal yang sama. Tatapan dua orang itu tak seperti biasanya. “Selamat malam, Om ... Tante,” sapa Zerikyu, “kalian pasti mau menjempu
Baca selengkapnya
Police
Bakal hebat kalau pekerjaan gue bisa jadi alasan mamah senyum, Pikir Zerikyu di usia belianya. Tak banyak teman-teman seangkatan yang menilai Zerikyu naif. Masa depan apa yang bisa didapatkan dari sekadar bermusik? Mereka kira, musisi adalah pekerjaan yang sukar awet, bisa saja redup, lalu dilupakan jika kamu tidak sehebat para legenda. Dan, tidak semua orang bisa menjadi legenda. Tentunya Zerikyu masa bodoh dengan semua itu. Dia tahu apa yang ia inginkan. Namun, Zerikyu belum tahu apa yang dia kuasai di bidang musik. Marionette menjadi langkah awal Zerikyu. Reanna sendiri yang merekomendasi akademi bertaraf internasional itu. Makanya setelah Darmasakti, sang ayah berpulang karena serangan jantung, Reanna fokus mendukung impian anaknya. Momen demonstrasi-lah jawabannya. Kala bintang-bintang di iris gadis bernama Wilky Milkya menunjukkan seperti apa pekerjaan menyenangkan yang sebenarnya. Berada di balik piano, menginjak pedal, menekan tuts, dan terpejam sambil melarutkan peras
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status