Jadi Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

2025-10-15 21:01:21 66

5 Answers

Jordyn
Jordyn
2025-10-16 06:05:47
Gak nyangka bisa ngerasain campuran lega dan takut sekaligus—lega kalau anak kangen kedua orangtua, takut kalau itu cuma awal siklus lama yang sama.

Dari sudut pandang aku sebagai ibu yang juga kadang kelewat emosional, anak kecil seringkali pengen kebersamaan tanpa ngerti dinamika dewasa. Itu bikin aku pengen ngabulkan permintaannya, tapi aku juga inget ada tanggung jawab buat melindungi mereka dari ketidakstabilan. Solusinya, menurutku, adalah pendekatan bertahap: mulai dari pertemuan singkat, aktivitas bareng yang aman, sampai evaluasi perasaan anak setelah beberapa minggu.

Kalau mantan benar-benar berubah, perubahan itu terlihat: keterlibatan aktif, konsistensi, dan kejujuran. Bukan cuma minta kembali karena merasa kesepian atau kehilangan. Minta ia ikut konseling, dan bicarakan batasan-batasan yang non-negotiable—misalnya aturan soal komunikasi, waktu keluarga, dan distribusi tugas. Aku juga bakal atur pertemuan khusus anak-terapis supaya suara anak didengar tanpa tekanan. Di akhir hari, aku mau anak tumbuh dalam lingkungan stabil dan penuh cinta, bukan drama yang berulang.
Yasmin
Yasmin
2025-10-18 02:14:12
Diberi tugas bikin daftar prioritas, ini yang bakal aku cek dulu: keselamatan emosional anak, bukti perubahan mantan, dan perasaan batin aku sendiri.

Praktisnya, aku bakal obserfasi beberapa poin: apakah dia bisa bertanggung jawab konsisten (kehadiran waktu subuh, bantuin sekolah, rinci tugas rumah), apakah dia minta maaf tanpa minta balikan instan, dan apakah ia menyadari pola yang dulu bikin kita cerai. Kalau ada pola manipulasi—misalnya janji manis di depan anak tapi kembali ke sikap lama di belakang layar—itu tanda bahaya. Jangan lupa aturan teknis: jadwal pengasuhan yang jelas, langkah-langkah kalau ada pelanggaran, dan dukungan pihak ketiga seperti konselor keluarga.

Aku juga bakal timbang motivasi anak; anak kecil bisa rindu, tapi bukan penentu tunggal keputusan dewasa. Akhiri semua proses dengan catatan: kalau kamu pilih buka pintu, buka dengan hati-hati dan monitor perubahan jangka panjang. Kalau enggak konsisten, lebih baik menolak demi kestabilan anak.
Uma
Uma
2025-10-18 04:50:34
Ada sisi di dalam aku yang pengen percaya sama plot 'second chance' ala anime romantis, tapi pengalaman nyata lebih rumit daripada episode hangat.

Kalau kamu berada di situasi ini, pertimbangkan perlahan: minta waktu untuk menilai seberapa dalam perubahan itu. Penting juga memastikan anak punya ruang bicara tanpa tekanan—anak harus merasa aman bilang jujur. Dari sisi emosional, jangan biarkan rasa bersalah (karena anak minta) yang mendorong keputusan. Cek juga dukungan eksternal: terapis, keluarga, atau teman yang bisa jadi pengaman.

Kalau akhirnya kamu memutuskan memberi kesempatan, sepakati aturan main: durasi percobaan, indikator berhasil, dan konsekuensi jelas kalau pola lama kembali. Begitu aku memutuskan sesuatu untuk anak, itu demi kestabilan mereka, bukan demi romantisme nostalgia.
Mia
Mia
2025-10-21 13:09:54
Posisi aku sekarang rasanya seperti nonton ulang episode akhir yang penuh twist—bikin greget sekaligus bimbang.

Ada banyak yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan kembali: niat mantan suami, perasaan anak, dan tentu saja perasaan diriku sendiri. Aku pernah kepikiran adegan-adegan di 'Clannad'—gimana keputusan kecil bisa ngubah hidup banyak orang. Kalau mantan nunjukin penyesalan nyata, itu penting, tapi bukan jaminan semuanya bakal baik lagi. Perbaikan butuh waktu, bukan cuma kata-kata.

Pertama, komunikasi terbuka antara kalian bertiga wajib: dengar alasan dia, dengar apa yang anak rasakan, dan ungkapkan batasan yang bikin kamu aman. Terapi pasangan dan konseling anak bisa jadi jalan tengah yang aman; mereka membantu mengurai pola lama yang mungkin bikin pernikahan dulu rusak. Kalau ada kekerasan emosional atau pola manipulasi, itu alarm besar—jangan kompromi demi alasan sentimental.

Aku sendiri bakal minta periode coba yang jelas: aturan baru, tugas rumah, pengasuhan bersama, dan pemeriksaan berkala. Kalau semuanya menunjukkan perubahan nyata dan anak juga nyaman, ya mungkin bisa dipikirkan. Tapi keputusan terakhir harus buat kesejahteraan jangka panjang, bukan nostalgia. Aku ingin anakku tumbuh di lingkungan aman, bukan sekadar reuni karena rindu masa lalu.
Tristan
Tristan
2025-10-21 19:59:00
Bukan hal sepele, keputusan ini bakal ngebentuk rutinitas hidup kalian lagi dan ngaruh ke stabilitas emosi anak.

Saran praktis dari aku: pastikan dia paham apa yang dulu salah dan gimana niatnya memperbaiki itu secara konkret. Minta bukti perubahan—misalnya keterlibatan yang konsisten dalam pengasuhan, atau pengaturan tanggung jawab rumah tangga yang jelas. Perbaikan perilaku itu harus konsisten minimal beberapa bulan sebelum pertimbangan serius.

Jangan lupakan kebutuhan hukum dan administratif: perjanjian eksperimental tentang pengasuhan bersama, hak kunjungan, dan skenario kalau hubungan kembali runtuh. Buat rencana cadangan supaya anak nggak jadi korban dilema orang dewasa. Kalau kamu butuh, catat pertemuan dengan terapis sebagai dokumentasi proses rekonsiliasi. Intinya: kasih waktu, verifikasi tindakan, dan jangan buru-buru mengorbankan kesejahteraan si anak demi reunion yang manis di permukaan.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
Dua tahun menikah dengan Samuel, Serena tak pernah merasa bahagia atas pernikahannya. Pria yang berstatus sebagai suaminya itu terlalu memprioritaskan Kinan, sang mantan istri. Menyakitkan. Serena menyadari bahwa sedari awal tak pernah ada ia di dalam hati Samuel. Ya, Samuel terlalu abu-abu. Ingin dengan Serena, tetapi enggan melepas Kinan. Lantas, bagaimana kalau ternyata pernikahan itu tak terselamatkan? Akankah Samuel lebih memilih kembali bersama Kinan dan meninggalkan Serena?
10
127 Chapters
MANTAN YANG INGIN KEMBALI SETELAH MELIHATKU SUKSES
MANTAN YANG INGIN KEMBALI SETELAH MELIHATKU SUKSES
Zul yang begitu mencintai istrinya Nuraini harus menerima kenyataan bahwa istrinya tak lagi mampu membersamai hidupnya karena tak sanggup hidup dalam kekurangan. Nuraini yang telah menemukan tambatan hati lain memilih untuk meninggalkan Zul. Dalam kesakitan, Zul berusaha bangkit. sanggupkah dia?
8
33 Chapters
Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali
Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali
Inara merasa hancur saat sang suami lebih memprioritaskan mantan kekasihnya di atas dirinya dan putri mereka. Namun ketika Inara mulai lelah dengan rumah tangganya dan memilih berpisah, Damian justru berusaha mempertahankan keluarga kecil mereka agar tetap utuh! Lantas, akankah Inara bertahan atau tetap memilih pergi demi menyelamatkan hati dan mentalnya?
10
191 Chapters
Mantan Jadi Suami
Mantan Jadi Suami
Demi persahabatan dan ambisi dua keluarga yang ingin membesarkan perusahaannya, mereka menjodohkan kedua anak mereka yaitu Sera Aurora dan Sebastian Aditya. Pria yang akan menjadi suaminya adalah pria sempurna yang tampak seperti suami idaman. Pernikahan mereka bukan karena cinta, melainkan kontrak tak tertulis atas nama kekuasaan dan warisan bisnis. Dibalik gaun pengantin dan senyum indah Sera, terdapat luka yang tak terlihat dan rasa bersalah yang tak bisa ia ungkapkan Sebelum perjodohan itu, ada Aiden, Pria masa lalunya yang ia tinggalkan. Aiden, yang saat itu berada jauh di luar negeri, harus menerima satu kenyataan. Sera telah menikah tanpa pamit, tanpa penjelasan, dan tanpa perasaan. Jangan ditanya bagaimana hati Aiden, hatinya hancur. Namun dari kehancuran itu, lahirlah tekad ingin membalas semua rasa sakit yang ditinggalkan Sera. Ia kembali dengan rencana, dan luka yang belum sembuh. Tetapi, setiap upayanya untuk menyakiti Sera selalu gagal… seperti ada yang melindungi Sera. Apakah itu sisa cinta? Ataukah takdir yang belum selesai? Sebuah kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan luka yang tak bisa dibayar dengan rasa sakit yang sama.
Not enough ratings
62 Chapters
Cinta Setelah Jadi Mantan
Cinta Setelah Jadi Mantan
Jangan terlalu percaya Apa yang Nampak didepan Mata karena boleh Jadi tak sesuai Ekspektasi. Penyesalan selalu terjadi diakhir keputusan, memperjuangkan kembali membutuhkan waktu dan tenaga yang besar. Penolakan akan usaha membuat sakit hati Pengkhianatan dan kesabaran dua Hal yang berbeda dan saling bertolak belakang tapi saling berkaitan Dan membutuhkan. Meraih kembali Yang telah dibuang membutuhkan kesabaran, jangan mengambil keputusan dalam keadaan emosi karena akan menimbulkan penyesalan
Not enough ratings
110 Chapters
Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali
Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali
"Tidak ada kehamilan untuk persenggamaan ini, ingat!" Hazelt diceraikan oleh Harper, sesaat setelah suaminya itu berhasil menjadi CEO, dan berhasil mendapatkan kerjasama senilai 500 milliar dari keluarga Rich Trevor. Beberapa jam setelah diceraikan, Hazelt mendadak menjadi wanita konglomerat. Harper menyesal dan menarik surat perceraian mereka, namun sayangnya Hazelt sudah tidak menginginkannya lagi. Di hari pertunangan Hazelt dengan pria lain, Harper berhasil mengakuisisi semua perusahaan Rich Trevor yang dibawah kepemimpinan Hazelt. Harper membuat penawaran gila dengan Hazelt, akan mengembalikan semuanya asal Hazelt mau kembali kepadanya. ***
10
60 Chapters

Related Questions

Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

5 Answers2025-10-15 19:00:03
Aku terhenyak membayangkan betapa berbelitnya perasaanmu sekarang — ditinggalkan lalu diminta kembali oleh dua orang yang pernah sangat dekat. Aku nggak akan memberi solusi instan, tapi boleh kuceritakan apa yang kupikirkan kalau berada di posisi itu. Pertama, penting banget untuk menilai motif: apakah mantan suami benar-benar berubah atau hanya rindu kenyamanan? Perubahan butuh waktu, bukti nyata, dan konsistensi yang bisa dilihat dalam tindakan sehari-hari, bukan hanya kata-kata manis. Kedua, pikirkan perasaan putramu tanpa memaksa. Anak sering jadi jembatan emosi, dan dia mungkin rindu ayahnya, tapi juga bisa bingung atau takut bila suasana keluarga berubah-ubah. Berbicara dengan cara yang sesuai umur, mengamati reaksi, dan kalau perlu membawa konselor anak bisa sangat membantu. Jangan lupakan dirimu sendiri: proses penyembuhanmu valid, dan kembali ke hubungan yang sama tanpa perubahan nyata bisa bikin luka lama terulang. Kalau aku, aku minta waktu. Batasan jelas—misalnya pertemuan bertahap, konseling pasangan, atau penilaian mediasi—ini bukan signal kelemahan, melainkan langkah bijak untuk melindungi anak dan diriku. Akhiri keputusan dengan komunikasi terbuka, catat janji-janji yang dibuat, dan lihat apakah tindakan konsisten. Intinya, pilih yang terbaik untuk stabilitas emosional anak dan keselamatan hatimu; kalau itu berarti memberi kesempatan bertahap, lakukan dengan pengamatan. Aku tetap akan waspada, tapi juga nggak menutup kemungkinan kalau perubahan benar-benar nyata.

Apakah Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

5 Answers2025-10-15 15:00:04
Perasaan campur aduk itu wajar, dan aku bisa bantu memecah tanda-tandanya satu per satu. Aku pernah nonton banyak cerita keluarga di manga dan ngobrol panjang sama teman-teman yang lewat perceraian, jadi aku belajar melihat perbedaan antara kata-kata manis dan tindakan nyata. Kalau mantan suami cuma bilang mau rujuk tapi pola hidupnya nggak berubah—masih sering menghilang, nggak konsisten dengan janji, atau cuma melancarkan rayuan pas suasana emosional—itu tanda hati-hati. Tapi kalau dia mulai perbaiki hal konkret: ikut jadwal jemput, ikutan terapi bersama, menghadiri janji penting anak, dan tetap konsisten beberapa bulan, itu lebih berbicara dari sekadar kata. Untuk putra, anak kecil sering bilang ingin orangtua bersama karena rindu dan butuh kepastian. Perhatikan apakah keinginannya muncul sendiri atau karena diajak memanipulasi (misal diminta menyampaikan pesan emosional pada kamu). Yang paling penting adalah menjaga stabilitas anak: diskusikan perlahan, libatkan pihak ketiga netral kalau perlu, dan buat aturan jelas kalau mau coba kembali—periode uji coba, batas tanggung jawab, serta komitmen pada terapi pasangan. Aku merasa lebih aman kalau keputusan datang dari tindakan berulang, bukan hanya janji manis; itu yang selalu kusarankan kepada teman yang dilema ini.

Adakah Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

5 Answers2025-10-15 00:46:53
Malam-malam ketika aku termenung tentang hubungan, aku sering memikirkan tanda-tanda kecil yang bilang lebih banyak daripada kata-kata besar. Dari perspektifku sebagai seseorang yang pernah melalui putus-nyambung, tindakan jauh lebih jujur daripada janji. Kalau mantan suami benar-benar ingin kamu kembali, dia biasanya menunjukkan perubahan konsisten: dia hadir untuk anak kalian tanpa permintaan berulang, dia mengakui kesalahan tanpa menyalahkanmu, dan dia membuat komitmen yang bisa diverifikasi—misalnya ikut konseling bersama atau mengubah pola komunikasi yang dulu menyakiti. Putramu sendiri juga bisa jadi sinyal kuat; anak-anak sering mengekspresikan keinginan mereka lewat kebiasaan atau ketergantungan emosional, bukan kata-kata dramatis. Namun, aku juga belajar bahwa kembalinya ayah ke keluarga tidak selalu berarti kondisi yang sehat. Pertimbangkan motivasi mereka, jangan lupa kebutuhan emosional dan stabilitas anak, dan jaga batasan yang melindungi dirimu. Bicarakan terbuka—dengan mantan, dengan anak, atau dengan pihak ketiga seperti konselor keluarga—sebelum memutuskan. Aku menutup malam itu dengan rasa bahwa apa pun keputusanmu, yang paling penting adalah rasa aman dan konsistensi untuk anakmu, bukan hanya nostalgia.

Kenapa Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

5 Answers2025-10-15 18:33:41
Gak nyangka rasanya mereka mau aku kembali, tapi kalau kupikir lagi, ada beberapa lapisan perasaan yang biasanya terlibat. Pertama, putraku jelas bisa kangen—anak kecil atau remaja seringkali merindukan rutinitas, suasana rumah, dan sosok ibu yang jadi jangkar emosi mereka. Itu bukan manipulasi otomatis, cuma naluri buat merasa aman. Dari sisi mantan suami, sering muncul kombinasi rasa bersalah, penyesalan, dan rasa kehilangan kenyamanan sehari-hari. Perceraian mengubah kebiasaan; tiba-tiba urusan anak, tagihan, dan waktu senggang menjadi beban yang bikin orang berpikir ulang. Kedua, ada motivasi praktis: mereka mungkin menyadari dampak emosional pada anak, atau mereka butuh pembagian tugas yang dulu kamu pegang. Terakhir, jangan abaikan faktor identitas—rumah tangga kadang memberi peran yang sulit digantikan, dan orang cenderung ingin kembali ke hal yang familiar. Aku merasa wajar kalau kamu bingung; penting buat ngobrol jujur soal apa yang berubah, apa yang bener-bener mereka inginkan, dan apa yang kamu mau. Intinya, nilai diri dan batas itu tetap penting, aku sendiri sering mengingatkan diri untuk nggak buru-buru memutuskan demi harapan orang lain.

Apa Mantan Suami Dan Putraku Ingin Aku Kembali Setelah Perceraian?

5 Answers2025-10-15 22:01:18
Langsung kusampaikan apa yang kupikirkan: situasimu bikin kepala berputar, dan itu wajar. Ada dua hal yang selalu kubawa dalam hati ketika mendengar mantan suami dan anak minta kamu kembali: alasan mereka berubah dan keselamatan emosionalmu. Pertama, tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya terjadi saat perceraian—apakah ada masalah serius seperti pengkhianatan, kekerasan, atau ketidakcocokan? Jika alasan itu belum tertangani, kembali ke hubungan yang sama tanpa pembaruan nyata bisa mengulang luka lama. Kedua, perhatikan dinamika antara ayah dan anak: kadang anak minta demi stabilitas, bukan karena semua masalah orang dewasa selesai. Saran praktis yang kupakai sendiri waktu harus mengambil keputusan besar: minta bukti perubahan yang konsisten (bukan janji), lakukan pertemuan bertahap dengan mediator atau konselor, dan utamakan terapi untuk anak kalau ia tampak kesulitan. Jangan paksakan cepat-cepat; berikan waktu untuk observasi. Kalau kamu memilih memberi kesempatan kedua, bikin aturan jelas tentang batasan, komunikasi, dan tanggung jawab—tulis saja perjanjian kalau perlu. Intinya, kembalinya hubungan harus demi kebaikan bersama, bukan hanya kerinduan sementara. Aku tetap mendukung langkah yang bikin hatimu lebih tenang dan anakmu aman.

Sinopsis Setelah Perceraian, Mantan Suami Miliarderku Menyesalinya?

2 Answers2025-10-15 05:26:00
Garis besar ceritanya langsung menggigit aku: perceraian yang dingin, kemudian muncul penyesalan seorang suami miliarder — premisnya klasik tapi dieksekusi dengan rasa yang manis dan pedas. Dalam 'Setelah Perceraian, Mantan Suami Miliarderku Menyesalinya?' tokoh utama perempuan keluar dari pernikahan yang tampak mewah namun terselubung kontrol. Plot membuka dengan perceraian yang membuat pembaca ikut merasakan lega dan luka sekaligus; penulis pintar menempatkan flashback singkat tentang momen-momen penuh ketegangan sehingga empati terhadap sang protagonis cepat tertanam. Aku suka bagaimana novel ini tidak langsung memberikan rekonsiliasi instan, melainkan menuntun pembaca melalui proses penyembuhan, penguatan diri, dan pemahaman ulang soal cinta dan harga diri. Konfliknya berkembang lewat beberapa elemen yang membuat cerita tetap menarik: intrik keluarga besar, konflik bisnis yang melibatkan aset perusahaan keluarga, dan tentu saja perkembangan karakter si mantan suami yang awalnya dingin lalu menyesal. Alih-alih cuma menampilkan penyesalan romantis, ada juga unsur strategi — dia mencoba memperbaiki kesalahan dengan cara-cara yang kadang tulus, kadang manipulatif. Aku paling terkesan dengan adegan di mana protagonis menolak bantuan yang tampak murah hati, memilih menegakkan batasan, lalu berusaha membangun kehidupan baru. Itu memberi bobot emosi yang realistis, karena tidak semua penyesalan layak diterima begitu saja. Akhirnya, novel ini memberi ruang bagi ambiguitas: apakah rekonsiliasi akan datang sebagai pengakuan tulus atau karena kepentingan? Ada beberapa twist yang membuat penonton baper dan sekaligus berpikir — salah satunya soal alasan perceraian yang ternyata bukan sekadar perselingkuhan, melainkan tumpukan salah paham dan ekspektasi yang tidak pernah disuarakan. Aku meninggalkan cerita ini dengan perasaan hangat tapi juga lebih kritis tentang dinamika kekuasaan dalam hubungan; jujur, aku menikmati setiap bab yang menampilkan protagonis berubah dari korban jadi pribadi berdaya. Kalau mau bacaan yang drama-romantis tapi punya kedalaman emosional, novel ini layak dicoba.

Spoiler Setelah Perceraian, Mantan Suami Miliarderku Menyesalinya?

3 Answers2025-10-15 12:26:09
Susah banget nggak ikut kepo pas ada kisah mantan yang menyesal — itu daya tariknya! Aku senang banget mengikuti cerita seperti 'Setelah Perceraian, Mantan Suami Miliarderku Menyesalinya' karena ada kombinasi melodrama dan kepuasan moral yang bikin susah berhenti baca. Dari sudut pandang pertama yang aku rasakan: penyesalan si mantan bisa jadi valid kalau ditulis matang — bukan cuma dialog manis di bab terakhir, tapi perubahan yang konsisten, konsekuensi nyata atas kesalahan dia, dan usaha memperbaiki yang bukan demi gengsi. Kalau ceritanya cuma berbalik jadi romansa lagi tanpa proses, rasanya datar dan bikin kesel. Secara emosional, aku paling menghargai momen-momen kecil: permintaan maaf yang jujur, pengorbanan konkret, atau adegan di mana mantan benar-benar menghadapi kerusakan yang dia sebabkan. Itu yang bikin penyesalan terasa tulen. Selain itu, aku suka kalau plotnya memberi ruang buat karakter utama berkembang — bukan cuma kembali ke pelukan lama karena uang atau status. Kalau F heroine berdiri tegak dan pertimbangannya realistis, endingnya jauh lebih memuaskan. Intinya, buatku penyesalan mantan itu enak ditonton kalau ada keseimbangan antara drama dan etika. Kalau penulis bisa menghindari klise dan menunjukkan growth yang masuk akal, aku bakal ikut terbawa perasaan — dan mungkin ikutan senyum puas saat karma berjalan sesuai porsi. Ending yang hangat tapi earned selalu menang di hatiku.

Mengapa Setelah Perceraian, Mantan Suami Miliarderku Menyesalinya?

2 Answers2025-10-15 08:01:30
Ini bikin aku terheran-heran sekaligus geli, karena penyesalan bisa muncul dari tempat yang tak terduga—bukan cuma soal uang tapi soal apa yang hilang setelah semuanya usai. Waktu itu aku melihat tanda-tandanya dari gaya hidupnya yang tiba-tiba berubah: lebih sering ke restoran kecil, ngobrol panjang dengan teman lama, dan nggak lagi pamer jam mahal di pertemuan. Menurut pengamatanku yang agak cerewet, ada beberapa lapis alasan kenapa mantan suami miliarder menyesal. Pertama, kesepian yang nggak bisa dibeli. Uang beli fasilitas dan teman yang nyaman di sekitar, tapi bukan kehadiran nyata seseorang yang tahu kebiasaanmu, kelemahanmu, dan suka marah karena kamu meninggalkan piring kotor. Kedua, cermin sosial—ketika orang yang dulu ia anggap ‘aman’ justru tumbuh lebih percaya diri setelah lepas dari hubungan itu, rasa kalah muncul. Melihatmu mandiri, tertawa lebih sering, atau mulai ngejar mimpi yang dulu ia remehkan, itu bikin harga diri goyah. Selain itu ada faktor reputasi dan penyesalan praktis: perceraian sering membuka percakapan publik dan audit emosional. Ia mungkin menyadari bahwa beberapa keputusan perceraian merusak citra, atau bikin hubungan keluarga renggang, dan hal itu lebih berat daripada sekadar kehilangan aset. Ada juga unsur kebiasaan dan kontrol—orang yang terbiasa mengatur segala hal bisa menyesal ketika kebiasaan itu hilang dan tak ada lagi yang mengisi ruang sehari-hari. Buat aku, melihat penyesalan seperti itu bukan ladang balas dendam. Aku lebih memilih menahan diri, menjaga harga diri, dan menggunakan energi itu untuk hidup yang lebih baik. Kalau ia datang dengan penyesalan tulus, aku akan menilai dari kata dan tindakan, bukan kata-kata manis di malam mahal. Intinya, penyesalan setelah perceraian itu sering campuran dari kesepian, rasa rugi kehilangan ‘rumah’ emosional, dan ketakutan menghadapi versi diri sendiri tanpa peran yang dulu melekat—dan aku senang lihat diriku bisa tetap berdiri tegak setelahnya.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status