Bad Girls Club Season 9

Warning ⚠️⚠️⚠️ Adult romance (21+) Bijaklah sebelum membacanya, sesuaikan usia kalian! (Squel I Win You) "Tuan Putri," geram Beck seraya memisahkan kedua paha Jessie. Jessie terengah. "Jangan panggil aku seperti itu lagi." Beck melumat bibir Jessie dan tangannya meraba bagian paling sensitif yang Jessie miliki, menggodanya hingga pinggul Jessie meliuk-liuk dan wanita itu mengerang disertai napas memburu. "Lalu seperti apa aku harus memanggilmu?" tanya Beck dengan suara lembut dan bibirnya tersenyum menggoda. Jessie mencengkeram pergelangan tangan Beck dan menatap Beck dengan sendu. "Panggil namaku." 📌Happy reading, pembaca yang manis!

The Billionaire’s Affair Bk.9 Behind Blue Eyes Maegan Blair Thompson Blurb  Si Maegan Blair Thompson ay isang sikat na modelo na nakamit ang lahat dahil sa kanyang pagpupursige at pagsisikap. When she was starting her career, nagkaroon  ng isang insidente kung saan iniligtas siya ng isang lalaking nakamaskara. His blue eyes captivated her, thus calling her unknown saviour as KNIGHT. She fell for him kahit na hindi niya ito kilala knowing that he is just around, watching her every move and making sure that she is safe kahit pa saan siya magpunta!

Akhir dari kehidupan damai lima gadis asing di dunia manusia. konflik yang membawa mereka menuju perjalanan memecahkan mistery dari masa lalu. Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci) Yoona, Vampir yang hidup di dunia manusia, harus menerima kenyataan bahwa masa lalunya kembali muncul dan menghantuninya. Dua bocah kecil dengan peta yang menerobos masuk kastel, membuatnya dan teman-temannya harus pergi meninggalkan kastel untuk melakukan perjalanan panjang. Mencari pemilik darah bangsawan suci, dan menyegel kekuatan suci yang datang setelah 500 tahun berlalu.

When Erin’s entire family is savagely killed by an evil Alpha one horrifying night, she’s forced into a world filled with hatred, death, and the need for sweet revenge. The creatures she believed were only in fairytales, had become her biggest enemy. Surrounded by like minded people and a crazed lunatic as a leader, Erin spends the first half of her life plotting malicious attacks against the werewolf kind with the end goal of destroying each one for good. But what will happen when Erin catches a sweet mouthwatering smell in the middle of a battle, a man with the brightest green eyes captivating her instantly, her body craved him and pulled her deeper into his spell. Before the pair could talk, a wolf tackles Erin to the ground injuring her, but the possessive man with those eyes had other plans. She’s taken back to his palace where she’s forced to learn that this man was not only a wolf, but the Alpha King and most shockingly of all, her mate. She wants nothing to do with this man but that tough human girl, is all the Alpha King wants. Can Erin break down her walls and hatred for his kind and fully embrace her purpose in life, or will the horrors and monsters that littered her childhood consume her for good? Read on to find out.

“Ang tunay na sakit ay hindi nagmumula sa mga kalaban, mula ito sa mga pinahahalagahan natin.” Si Charlie Rae na dalawampu’t isang taong gulang ay natutunan ito mismo ng pagktaksilan siya ng mga taong mahal niya. Nangako siyang tatapusin na ang ugnayan sa kanila ng pang habambuhay. Pero ang pag drop out mula sa unibersidad ay hindi kasama sa kanyang pagpipilian, at imposible an iwasan sila sa campus. Ang kaisa-isa niyang paraan para tumakas? Ang lumipat sa tinutuluyan ni Taylor West–ang pinakamalaking karibal ng ex-boyfriend niya at kilalang bad boy ng unibersidad. Pansamantala lang ito dapat, pero habang tumitindi ang tensyon, napaisip si Charlie: tunay ba siyang nakatakas sa mga problema niya, o baka makakagawa na naman siya ng isa pang pagkakamali? *** “Linawin natin ito–housemates lang tayo. Hindi kita type, kaya huwag ka magtatangkang pagsamantalahan ako!” Nilinaw ni Charlie ang kasunduan. Ngunit, isang umaga, nagising si Charlie sa kuwarto ni Taylor. Ang gray niyang mga mata ay nakatitig sa kanya habang mapaglaro ang boses niya ng magtanong, “Ang akala ko ba hindi mo ako type. So, sinong nananamantala dito?”

Untuk melupakan patah hatinya, dia mempertimbangkan Attar Hardana, laki-laki yang dipilihkan kakeknya untuknya, namun hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seiring berjalannya waktu, ia dihadapkan dengan sisi kelam Attar dan keluarganya, termasuk soal Adam yang ternyata sepupu Attar yang dibuang keluarga Hardana. Melalui Adam, Ruby juga tahu Attar tak lain orang yang materialistis. Tujuan Attar mendekatinya selama ini untuk memperoleh aset kekayaan yang dijanjikan kakek Attar. Ruby bertekad untuk tidak percaya lagi pada laki-laki mana pun. Dia kabur keluar negeri tepat di hari pernikahannya dengan Attar. Bagi Attar, lebih baik Ruby mengetahuinya sebagai pria materialistis. Hanya Attar dan keluarganya yang tahu alasan sebenarnya Attar mendekati Ruby. Dosa Attar di masa lalu terhadap Ruby membuatnya ingin menebus semua kesalahannya dengan membuat Ruby bahagia.

After witnessing a gangland murder, Jasmine is given an ultimatum. To die for being a witness… or to work undercover for Adrian Romano, by retrieving a chip with top secret data hidden on it from a high-profile criminal. Adrian Romano is the definition of everything that Jasmine should be avoiding. He’s intimidating, he’s mystifying… And he’s the Capo of the Italian Mafia.

How can I escape from the dangerous and charming villain?How can he say so many sweet words? Why does he smile so invitingly? Help! This villain is so attractive. What should I do?More bad boys will appear in the story.

Ini adalah season 2 untuk Raise - Betrala of The Knight templar. Masih menceritakan tentang seorang perempuan beranam Andreana SHeffield yang ingin melindungi suaminya

“Jangan lewat sana!” Amira menarik tangan Raga keras. Dia melotot saat melihat Raga menepis tangannya. “Kalau mau narik perhatian cowok, tidak harus begini.” Raga sinis menatap. “Aku akan melaporkan kamu sebagai penguntit.” Amira menendang kaki Raga karena terlampau kesal. “Ya sudah, pergi sana kalau kamu mau mati!” ketus Amira tidak peduli. Raga tidak tahu saja kalau Amira bisa melihat masa depan. Lima belas menit lagi, akan ada penjahat yang menangkap cowok itu. Biar saja. Menolong Raga pun tidak ada untungnya buat Amira.